Saking Kotornya Udara, New Delhi Diusulkan Terapkan Lockdown

New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global

EPA-EFE/HARISH TYAGI
Kuil Akshardham hampir tidak terlihat karena kota itu dilanda kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, karena kualitas udara Delhi mencapai kategori berbahaya. New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pemerintah Partai Aam Aadmi (AAP) di New Delhi mengajukan proposal untuk memberlakukan penguncian atau lockdown ke Mahkamah Agung pada Senin (15/11). Penguncian harus dilakukan di tengah meningkatnya polusi udara di Ibu Kota India.

Sebelumnya pengadilan tinggi meminta pemerintah pusat dan kota untuk mengambil langkah meningkatkan kualitas udara di Delhi. Pengadilan tinggi menyarankan sejumlah langkah seperti menghentikan kendaraan dan memberlakukan penguncian di ibu kota nasional.

Dengan dimulainya musim dingin, kualitas udara Delhi turun ke tingkat berbahaya setiap tahun. Penurunan udara disebabkan oleh pembakaran jerami, emisi dari transportasi, pembangkit listrik tenaga batu bara di luar kota, dan industri lainnya termasuk pembakaran sampah dan debu terbuka.

Tahun ini, Indeks Kualitas Udara (AQI) di India telah memburuk menjadi 470-499 dari skala 500. Tingginya tingkat polusi akan berdampak serius pada orang-orang yang memiliki penyakit tertentu maupun mereka yang dalam kondisi sehat.

Pemerintah AAP memerintahkan penutupan sekolah hingga 20 November dan meminta semua kantor pemerintah di Delhi untuk bekerja dari rumah mulai Senin. Pemerintah juga melarang kegiatan konstruksi hingga 17 November.

"Dalam perintah yang dikeluarkan pada Sabtu malam oleh departemen, kami telah mengklarifikasi bahwa semua lembaga pendidikan akan ditutup hingga 20 November," ujar Menteri Lingkungan Delhi Gopal Rai dilansir Hindustan Times, Senin (15/11).

Baca Juga

Sedangkan karyawan di sektor bisnis dan swasta juga disarankan untuk bekerja dari rumah. “Sekolah akan ditutup sehingga anak-anak tidak perlu menghirup udara yang tercemar,” kata Kepala Menteri Arvind Kejriwal dilansir Aljazirah, Sabtu (13/11).
 
Pemerintah AAP juga telah menyarankan untuk menutup generator diesel dan batu bara di Delhi, termasuk meningkatkan biaya parkir untuk mengurangi polusi. Rai juga mengatakan tindakan darurat ini bertujuan untuk mengurangi polusi kendaraan dan debu di kota.

Sekitar 400 tanker akan menyiramkan air untuk meredam debu di kota. Pemerintah akan melakukan penyemprotan bio-dekomposer di 4.000 hektare ladang pada 20 November.

New Delhi merupakan salah satu kota yang paling tercemar di dunia. Kota tersebut memiliki tingkat polusi yang berbahaya dari emisi pabrik dan kendaraan, termasuk asap dari kebakaran pertanian.

Pada Sabtu (13/11), Mahkamah Agung menyarankan untuk memberlakukan penguncian di Delhi untuk memerangi krisis kualitas udara. Kejriwal mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan saran untuk memberlakukan lockdown setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan.

“Penguncian akibat polusi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan menjadi langkah yang ekstrem,” kata Kejriwal.

Dewan Pengendalian Polusi Pusat menyarankan pihak berwenang untuk mempersiapkan sebuah langkah di bawah kategori darurat. Dewan Pengendalian Polusi menyebut kualitas udara yang buruk kemungkinan akan berlangsung hingga 18 November.
 
Pada Sabtu, tingkat partikel PM 2.5 atau partikel terkecil dan paling berbahaya karena dapat memasuki aliran darah mencapai 300 pada indeks kualitas udara. Jumlah tersebut mencapai 20 kali lipat dari batas harian maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Aljazirah melaporkan orang-orang di Delhi mengalami kabut asap tebal selama lebih dari sepekan. Mereka memiliki visibilitas rendah dan situasinya menjadi sangat buruk. "Ada beberapa momen dalam sehari Anda benar-benar dapat merasakan polusi. Situasi menjadi sangat buruk pada tahun ini,” ujar laporan Aljazirah.

Pemerintah Delhi telah berjanji untuk membuat udara kota menjadi bersih. Pembakaran limbah pertanian di negara bagian tetangga Delhi menjadi penyumbang utama tingkat polusi kota setiap musim dingin. Hal ini terus berlanjut meskipun ada larangan Mahkamah Agung.

Sementara itu puluhan ribu petani di sekitar ibu kota membakar tunggul atau sisa tanaman mereka pada awal setiap musim dingin. Pembakaran tersebut bertujuan untuk membersihkan ladang sehingga petani dapat menanam gandum. Jumlah kebakaran lahan pertanian musim ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Awal tahun ini, pemerintah Delhi membuka "menara asap" pertamanya yang berisi 40 kipas raksasa. Kipas itu memompa 1.000 meter kubik udara per detik melalui filter. Instalasi senilai dua miliar dolar AS ini dapat mengurangi separuh jumlah partikel berbahaya di udara. Namun instalasi tersebut hanya berlaku untuk radius satu kilometer persegi (0,4 mil persegi).

Sebuah laporan pada 2020 oleh organisasi Swiss IQAir menemukan 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India. New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global.

 
Berita Terpopuler