Saif al-Islam Gaddafi Calonkan Diri Jadi Presiden Libya

Komisi Pemilihan Libya mengkonfirmasi pencalonan Saif al-Islam Gaddafi.

AP
Saif Al Islam Gaddafi
Rep: Rizki Jaramaya Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, TRIPOLI -- Komisi Pemilihan Libya mengkonfirmasi pencalonan Saif al-Islam Gaddafi sebagai calon presiden Libya pada pemilihan 24 Desember mendatang.

Baca Juga

"Saif al-Islam al-Gaddafi mengajukan pencalonannya untuk pemilihan presiden ke kantor Komisi Pemilihan Nasional Tinggi di kota (selatan) Sebha," ujar sebuah pernyataan komisi pemilihan, dilansir Aljazeraa, Senin (15/11).

Saif al-Islam al-Gaddafi adalah salah satu tokoh paling menonjol yang mencalonkan diri sebagai presiden. Dia akan bersaing dengan panglima perang Khalifa Haftar, Perdana Menteri Abdul Hamid Dbeibah dan ketua parlemen Aguila Saleh.

Sejumlah yang dibagikan di media sosial menunjukkan Saif al-Islam al-Gaddafi menandatangani dokumen di pusat pendaftaran, di kota selatan Sebha pada Ahad (14/11). Dia mengenakan jubah cokelat tradisional yang dilengkapi dengan kacamata dan sorban.

Sebuah konferensi besar di Paris pada Jumat (12/11) sepakat untuk memberikan sanksi kepada siapa pun yang mengganggu atau mencegah pemungutan suara. Tetapi masih belum ada kesepakatan tentang aturan untuk mengatur siapa yang boleh mencalonkan diri.

 

 

Pemilihan presiden Libya dianggap sebagai momen penting dalam proses perdamaian yang didukung PBB. Terutama untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sekitar satu dekade. Konflik ini telah merusak stabilitas Mediterania sejak pemberontakan yang didukung NATO terhadap Muammar Gaddafi pada 2011.

Saif al-Islam al-Gaddafi kemungkinan akan memainkan nostalgia ketika era sebelum pemberontakan yang didukung NATO pada 2011, yang menjatuhkan ayahnya dari tampuk kekuasaan.

Sejauh ini era Gaddafi masih dikenang oleh sebagian besar orang Libya sebagai salah satu otokrasi yang keras. sementara Saif al-Islam Gaddafi dan tokoh-tokoh rezim sebelumnya telah keluar dari kekuasaan dalam waktu lama, sehingga mereka mungkin menemui kendala untuk memobilisasi dukungan.

Saif al-Islam Gaddafi tetap menjadi rahasia bagi banyak orang Libya. Dia ditangkap pada 2011 di wilayah pegunungan Zintan. Sejak saat itu, dia menghilang dari hadapan publik.

Gaddafi diadili secara in absentia pada  2015 oleh pengadilan Tripoli. Ketika itu, dia muncul dalam pengadilan melalui tautan video dari Zintan. Saif al-Islam Gaddafi merupakan lulusan London School of Economics dan fasih berbahasa Inggris. Dia merupakan wajah Libya yang dapat diterima dan dikenal ramah di Barat 

 

 

Ketika pemberontakan pecah pada 2011, Saif al-Islam Gaddafi memilih untuk setia kepada keluarga dan klannya di Libya ketimbang persahabatannya di Barat.  “Kami berjuang di sini di Libya,  kita mati di sini di Libya," ujarnya.

 

Sejak ditangkap pada 2011, Saif al-Islam al-Gaddafi menghilang dari hadapan publik. Awal tahun ini, diamelakukan wawancara kepada New York Times. Tetapi dia belum tampil dan berbicara secara langsung kepada publik Libya. Rizky Jaramaya

 
Berita Terpopuler