Saling Puji Jokowi-Paloh dan Munculnya Lagi Isu Tiga Periode

Jika tak dibatasi konstitusi, Nasdem bakal mengusung kembali Jokowi di pilpres nanti.

ANTARA/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) saat menghadiri peringatan HUT ke-10 Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jakarta, Kamis (11/11/2021). Acara tersebut mengusung tema Satu Dekade di Jalan Restorasi.
Rep: Dessy Suciati Saputri, Febrianto Adi Saputro Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak perayaan HUT ke-10 Partai Nasdem, Kamis (11/11). Baik Jokowi maupun Nasdem saling lempar pujian untuk masing-masing. Bahkan, aksi saling puji ini kembali menyinggung masa jabatan presiden tiga periode yang dilontarkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi meyakini kekuatan yang dimiliki Nasdem akan sangat menentukan stabilitas pemerintahan ke depan. “Bahwa kekuatan besar yang dimiliki Nasdem saya kira sangat menentukan stabilitas administrasi pemerintahan kita ya ke depan menuju di 2024," ujar Jokowi di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta Selatan, Kamis (11/11).

Selain itu, kata Jokowi, dukungan Nasdem juga penting dalam menjaga stabilitas politik di Tanah Air. “Saya kira, stabilitas politik penting sekali sekarang ini dan dukungan Nasdem seperti disampaikan Bapak Ketua (Surya Paloh), saya kira juga diperlukan,” ujarnya.

Presiden Jokowi juga mengucapkan selamat HUT ke-10 Partai Nasdem. Ia berpesan agar bangsa Indonesia mulai membangun rasa percaya diri dan optimisme sebagai bangsa pemimpin. Jokowi tak ingin masyarakat Indonesia masih memiliki mental inlander atau mental terjajah sehingga sulit untuk merasa percaya diri dan membangun optimisme.

“Jangan sampai kita kehilangan orientasi itu. Dan itulah yang dinamakan gerakan perubahan, gerakan restorasi, ya di situ,” katanya menegaskan.

Ia melanjutkan, bangsa Indonesia memiliki banyak sejarah kejayaan dari para pendahulu. Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia pun melalui sebuah perjuangan yang panjang. Selain itu, kata dia, Indonesia juga kaya dengan warisan peradaban dan juga ajaran budi pekerja. Hal itulah yang menjadi kunci untuk memperkuat identitas dan karakter bangsa.

“Sehingga kita bisa mewarisi kearifan-kearifan lokal untuk mengelola kehidupan kita secara baik, ada seni dan budaya yang kita miliki yang sangat beragam,” kata dia.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh juga memuji Presiden Jokowi. Paloh mengaku keputusan partainya mendukung Jokowi sejak awal merupakan keputusan tepat. "Kita bersyukur sekali lagi di bawah kepemimpinan yang begitu piawai, dengan segala kerendahan hati, terbuka mau menerima masukan, mau menerima kritik, mau menerima bahkan caci-maki, bangsa ini bisa berdiri secara tegak dan mendapatkan apresiasi daripada bangsa-bangsa lain di permukaan bumi ini," kata Paloh, Kamis (11/11).

Nasdem juga menegaskan kembali dukungannya untuk Jokowi adalah dukungan tanpa syarat. "Jadi, tidak salah, tepat sekali ketika sejak awal kita mendukung Presiden Jokowi tanpa syarat," ujarnya disambut tepuk tangan undangan yang hadir.

Bahkan, Paloh menegaskan, jika dibolehkan konstitusi, Nasdem akan tetap mengusung Jokowi untuk memimpin Indonesia pada pemilu yang akan datang. "Kalau saja konstitusi kita tidak membatasi masa jabatan presiden itu hanya dua kali, saya tidak perlu lagi menjawab pertanyaan para kader partai ini, siapa calon presiden kita ke depan sesudah Jokowi. Siapa? Karena pasti iramanya, tone-nya sama dari atas sampai bawah, dari pimpinan sampai kader paling terendah, jawabannya satu, ya pasti Jokowi kembali," kata Paloh.

Baca Juga

Pada perayaan satu dekade Partai Nasdem, Paloh mengaku 10 tahun merupakan usia yang relatif masih muda bagi sebuah partai politik. "Tapi, bagi Nasdem kita telah banyak memetik pelajaran yang berharga. Satu proses learning by doing dari kesalahan, kesilapan, kebodohan yang pernah kita alami bersama," ujarnya.

Dirinya mengaku bangga di tengah krisis pandemi Indonesia tetap bertahan. Bahkan keberhasilan Indonesia juga diapresiasi oleh bangsa lain. Hal itu menurutnya tidak lepas dari peran Presiden Jokowi. "Berbasiskan pada stabilitas nasional yang dimiliki, kemampuan administratif roda pemerintahan yang kita dukung di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo inilah yang memberikan implikasi yang cukup berarti hingga peran dan eksistensi parai ini dan fungsi-fungsi yang lebih diintensifkan sedemikian rupa dapat kita jalankan. Dan itulah kondisi objektif yang ada pada saat ini," katanya menjelaskan.

Loyalitas

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai pujian Ketum Nasdem Surya Paloh ingin menunjukkan bahwa Nasdem loyal dengan Jokowi. "Itu kan sebenarnya sindiran-sindiran saja, bahasa-bahasa bersayap, itu kan majas gitu ya. Kan kalau boleh, diundang-undang kan nggak boleh (lebih dari dua periode)," kata Pangi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/11).

"Tetapi bahwa bagi Nasdem tetap Jokowi di hati Nasdem, di hati Surya Paloh bersahabat, tetap ingin berjuang selanjutnya, maksudnya pilihannya Nasdem kalau bisa sama dengan pilihan Jokowi kan gitu ke depannya, sama berjuang bersama," katanya.

Pangi juga melihat pernyataan tersebut tidak bisa ditafsirkan bahwa Partai Nasdem mendukung wacana tiga periode. Menurutnya Paloh hanya ingin menunjukkan bahwa Nasdem masih mencintai Jokowi. "Kalau mendukung (tiga periode) sih nggak sih. Sebenarnya itu bahasa bahwa Nasdem masih mencintai Jokowi. Nggak mau meninggalkan Jokowi. Cuma kan dalam tradisi politik kita kan basa-basi itu penting kan, untuk menyenangkan Presiden kan wajar," ujarnya.

Pangi juga melihat Paloh pandai dalam memilih diksi dalam orasinya. Sehingga tidak heran jika pernyataannya tersebut mampu menarik simpati Jokowi. "Bayangin aja 'kalau nggak dihambat konstitusi kita akan dukung lagi', berarti kan mungkin Pak Jokowi punya agenda juga, mungkin dianggap Nasdem agak-agak nakal kemarin, atau Nasdem agak-agak kurang apa, tapi akhirnya dengan menggunakan bahasa itu kan menunjukkan bahwa Nasdem itu loyal, nggak nakal," katanya menegaskan.

 
Berita Terpopuler