PPIU Daerah Keberatan dengan Ketentuan One Gate 

PPIU di daerah berharap tetap ingin semua bandara bisa digunakan berangkatkan jamaah.

EPA-EFE/SAUDI HAJJ AND UMRAH MINISTRY.
Pemerintah Arab Saudi kembali menerima jamaah umrah asal Indonesia.
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) daerah keberangkatan jika pemerintah memberlakukan satu pintu keberangkatan umrah hanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta. PPIU di daerah berharap tetap ingin semua bandara bisa digunakan untuk berangkatkan jamaah umroh.

Baca Juga

"Travel umroh yang memiliki basis jamaah dari daerah, tentu aturan ini memberatkan," kata pemilik Travel Umroh Taqwa Tours Rafiq Jauhari saat dihubungi Republika kemarin.

Rafiq mengatakan, keberangkatan satu pintu hanya di Bandara Soetta, Jakarta itu pasti akan menyulitkan jamaah di daerah jauh dari Jakarta.  "Para jamaah dikhawatirkan akan kecapekan karena harus melalui rangkaian kegiatan yang lebih panjang," katanya.

Meski dinilai memberatkan jamaah, penyelenggaraan akan tetap mematuhi semua aturan dari pemerintah. Dengan catatan semua pihak terkait setuju bahwa Bandara Soetta menjadi bandara satu-satunya digunakan untuk penerbangan umroh.

 

 

Rafiq mengatakan, hal yang dikhawatirkan dari aturan one gate ini rawan untuk dilanggar mengingat pemerintah tidak bisa mencegah ada WNI yang bepergian ke negara lain.

"Jadi jika ada jamaah yang terbang ke negara lain untuk transit kemudian melanjutkan penerbangannya ke Arab Saudi untuk umroh, maka hal ini sangat mungkin bisa terjadi," katanya.

Sebelumnya, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Kementerian Agama (Kemenag) Nur Arifin, terus malakukan komunikasi dengan semua pihak terkait agar semua ibadah umroh jamaah Indonesia berjalan dengan baik. Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag telah mengeluarkan surat edaran yang mesti diperhatikan penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh (PPIU) sebelum berangkatkan jamaahnya. 

"Kami terus melakukan koordinasi persiapan gladi umroh satu pintu dengan konsep one gate and zero incident," kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Nur Arifin, saat dihubungi Republika, Selasa (12/10).

Nur Arifin mengatakan, saat pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai Kementerian terkait, Kemenkes, Kemenkeu, Imigrasi, Kemenhub, asrama haji dan asosiasi haji dan umrah. Semua pihak terkait perlu dilibatkan demi mendapatkan keputusan yang terbaik.

"Maka dari itu persiapannya harus cermat," kata.

 
Berita Terpopuler