Wamenag: Teknologi tak Bisa Gantikan Peran Pendidik

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan

Republika/Fuji E Permana
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi menilai perkembangan teknologi telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalani kehidupan, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Manfaat teknologi semakin terasa saat dunia tengah didera pandemi Covid-19 seiring berkembangnya kenormalan baru atau new normal.

Baca Juga

"Namun demikian, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik," kata Kiai Zainut melalui pesan tertulis kepada Republika, Rabu (6/10).

Wamenag menegaskan, pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan, melalui bantuan teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran pendidik, guru maupun dosen, serta interaksi pembelajaran antara pelajar dan pengajar.

"Sebab, edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, dan kompetensi," ujar Wamenag saat menyampaikan pidato pada Konferensi Internasional ke-7 tentang Pendidikan Dalam Masyarakat Muslim yang digelar secara virtual oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wamenag melihat konferensi pendidikan ini sangat penting dan strategis, untuk mendiskusikan sekaligus merumuskan eksistensi pendidikan. Menurutnya, paradigma berpikir tentang pendidikan dan pembelajaran, kurikulum, nilai dan tradisi yang melekat pada budaya bangsa jangan sampai terabaikan. Produk pendidikan harus mampu untuk menjawab kebutuhan masa depan kemanusiaan.

 

 

"Termasuk saya kira tentang pendidikan Islam yang tidak semata-mata melakukan transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Cara kita berinteraksi dalam pendidikan, desain kurikulum dan pembelajaran sampai pada bagaimana kita mengoptimalkan teknologi sebagai piranti penting mengembangkan pendidikan harus mengalami penyesuaian," jelas Wamenag.

Ia mengatakan, setiap individu dituntut mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam menggunakan teknologi bagi pengembangan dunia pendidikan. Karena pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.

"Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi komunitas pendidikan, bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten di abad ke-21. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 adalah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari ikhtiar pendidikan," ujarnya.

 

Ia mengatakan, situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi. Sebab para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran dengan baik.

 
Berita Terpopuler