MUI: Sandardisasi Dai Miliki Banyak Manfaat

Standardisasi bukan paksaan atau prasyarat dalam berdakwah.

Thoudy Badai_Republika
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis berpose untuk Republika pada gelaran Festival Republik dan Dzikir Nasional 2019 di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (1/1).
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) membekali pada dai tentang pengetahuan dan wawasan kebangsaan dalam Program Dai Angkatan Keempat di MUI Pusat, Jakarta, Senin (27/9).

Baca Juga

Ketua bidang Dakwah dan Ukhuwwah MUI, KH Cholil Nafis menegaskan bahwa standarisasi dai tersebut bukanlah paksaan. Namun, menurut dia, program ini memiliki banyak manfaat untuk mensyiarkan agama Islam ke berbagai belahan dunia.

"Standardisasi bukan paksaan atau prasyarat dalam berdakwah, tetapi dengan memiliki syahadah dai standardisasi MUI, banyak manfaatnya terutama untuk keperluan administratif jika kita akan berceramah ke luar negeri, dan juga sekarang beberapa lembaga penyiaran mengutamakan dai-nya yang berstandar MUI atau hasil rekomendasi MUI,” ujar Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Senin (27/9).

Menurut Kiai Cholil, standardisasi dai ini juga bertujuanuntuk mencetak dai-dai yang berpaham Islam Wasathi dan berwawasan kebangsaan yang baik, sehingga para dai tersebut bisa meningkatkan pengetahuan umat tentang ajaran Islam, serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jadi, dengan standarisasi ini bukan berarti melarang dai-dai yang belum berstandar untuk ceramah, mereka tetap berhak dan berceramah, namun tidak bergabung dalam ikatan dai MUI dan tidak direkomendasi oleh MUI,” ucapnya.

 

 

“MUI turut membina para dai yang berstandar MUI agar dalam dakwahnya menginpirasi umat dan mematuhi kode etik dakwah,” imbuh Pengasuh Pondok Pesantren Cendikia Amanah Depok ini.

Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi menjelaskan bahwa target dari program standardisasi tersebut adalah melahirkan dai-dai berkompeten dalam bidang dakwah. Menurut Kiai Zubaidi, para dai tidak hanya diberikan pemahaman yang sifatnya penguasaan materi, tapi juga dalam metode berdakwah.

“Target standardisasi ini adalah ingin melahirkan dai-dai yang memiliki kompetensi yang cukup dalam dakwah baik dari segi penguasaan materi keagamaan, kebangsaan,” katanya

 

 
Berita Terpopuler