Presiden Brasil Jalani Isolasi Usai Hadiri Majelis Umum PBB

Seluruh delegasi Brasil memutuskan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

AP/Eraldo Peres
Presiden Brasil Jalani Isolasi Usai Hadiri Majelis Umum PBB. Presiden Brasil Jair Bolsonaro.
Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang baru saja menghadiri sidang PBB menjalani isolasi mandiri di kediamannya, Rabu (22/9). Ia membatalkan satu kunjungan setelah menteri kesehatan Brasil terinfeksi Covid-19 dan masih harus menjalani karantina di New York.

Baca Juga

Regulator kesehatan Brasil Anvisa mengimbau agar seluruh delegasi presiden untuk Majelis Umum PBB tetap diisolasi dan melakukan tes lainnya. Pertemuan Bolsonaro pada Rabu terpaksa dilakukan secara virtual.

Menteri Kesehatan Marcelo Queiroga dinyatakan positif Covid-19 beberapa jam usai mendampingi Bolsonaro menyampaikan pidato pertamanya di hadapan para pemimpin dunia di majelis umum tahunan pada Selasa. Menurut pemerintah, anggota delegasi lainnya negatif Covid-19. Bolsonaro, yang tidak percaya pada vaksin, menentang aturan PBB yang mengharuskan semua tamu undangan disuntik vaksin.

Queiroga mendampingi Bolsonaro pada pertemuan Selasa pagi di gedung PBB bersama Perdana Menteri Boris Johnson. Queiroga terlihat menggunakan masker meski kedua pemimpin itu tidak menggunakannya.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan pemerintah Brasil mengatakan kepada PBB bahwa seluruh delegasi Brasil memutuskan melakukan karantina mandiri selama 14 hari. "Di sini di PBB kami melihat adanya potensi paparan (virus) terhadap staf PBB yang hadir di Aula Majelis Umum dan pelacakan kontak telah dilakukan," kata Dujarric. 

Ia mengatakan Queiroga tidak bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres. "Saat ini, tidak ada kontak erat di kalangan staf PBB yang diketahui," katanya kepada awak media.

Bolsonaro merupakan satu-satunya anggota dari rombongan Brasil di New York yang tidak disuntik vaksin. Sebelum bertolak ke Amerika Serikat ia mengaku yakin jumlah antibodi di dalam tubuhnya lebih melindungi dari Covid-19 ketimbang vaksin.

 
Berita Terpopuler