Promosikan Kopi Lokal, Temanggung Gelar 'Ngopi Jumat'

Bupati mengatakan, Temanggung merupakan penghasil kopi terbaik.

ANTARA/ANIS EFIZUDIN
Petani mengumpulkan hasil panen kopi robusta di perladangan Desa Mentisari, Candiroto, Temanggung, Jateng. Temanggung terkenal sebagai daerah penghasil kopi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar acara "Ngopi Jumat" untuk mempromosikan kopi lokal. Acara digulirkan seiring penurunan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah tersebut menjadi level 2.

Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan bahwa daerahnya merupakan penghasil kopi terbaik. Ia menganggap, promosi perlu terus dilakukan agar kopi Temanggung semakin digemari masyarakat.

"Selama pandemi Covid-19, promosi-promosi kopi lewat kegiatan-kegiatan off-air tertunda karena tidak boleh ada pertemuan, kebetulan kini Temanggung sudah masuk ke level 2, maka mulai lagi promosi kopi Temanggung, antara lain membuat acara ngopi bareng, ngopi sambil diskusi, ngopi sore, dan lainnya," kata Khadziq di Temanggung, Jumat.

Kegiatan tersebut dikemas dengan tajuk "Ngopi Sore Temanggungan". Sejumlah forkompimda, anggota DPRD, dan kepala OPD hadir acara yang digelar di Pendopo Jenar Kantor Bupati Temanggung itu.

Baca Juga

Khadziq menuturkan, kegiatan ngopi bareng yang dimulai dari Pemkab Temanggung ini diharapkan nantinya juga dilaksanakan oleh berbagai instansi, kantor, dan perusahaan. Syaratnya, kopinya harus kopi Temanggung dan dibeli dari masyarakat setempat.

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Temanggung Rahmat Fauzi menyarankan agar bupati mengeluarkan instruksi agar setiap warung wajib menjual kopi asli Temanggung. Khadziq pun mengatakan akan menindaklanjuti masukan tersebut.

"Kami akan tindak lanjuti segera dengan membuat surat edaran kepada seluruh rumah makan, warung, kafe, dan seluruh outlet yang menjual makanan dan minuman dengan surat edaran agar mereka menyediakan kopi asli Temanggung di tempat usahanya," katanya.

Desa Tlahab, Posong merupakan salah satu daerah penghasil kopi di Kabupaten Temanggung. Kopi arabika yang ditanam di lereng Gunung Sindoro itu terkenal memiliki cita rasa khas.

Berbeda dengan jenis lain, kopi produksi Desa Tlahab menyisipkan rasa tembakau. Rasa itu didapat karena di sela-sela tanaman kopi ada tanaman tembakau.

"Biasanya minum kopi hanya ada rasa asam. Akan tetapi, kalau kopi di sini ada rasa tembakau," kata Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) A. Syafrudin, saat mendampingi rombongan pelaku kopi Eropa yang tergabung dalam Speciality Coffee Association of Europe (SCAE) mengunjungi perkebunan kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Temanggung, Jumat (29/7/2016).

 
Berita Terpopuler