Cara Atasi Sembelit dan Diare Sepanjang Siklus Menstruasi

Sebelum menstruasi, perempuan biasanya mengalami sembelit.

Saat menstruasi, perempuan cenderung mangalami diare.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan hormon yang terjadi sepanjang siklus menstruasi dapat memengaruhi cara kerja usus yang kemudian membuat feses terlihat berbeda. Perubahan khas dapat mencakup sembelit hingga diare pada sebelum atau sepanjang menstruasi.

Sembelit sebelum menstruasi umumnya terjadi sekitar 10-16 hari. Ini terjadi karena tubuh mulai melepaskan lebih banyak progesteron, yang bertindak sebagai pelemas otot. Ketika otot-otot di usus besar terlalu rileks, kotoran bergerak lebih lambat melalui usus dan menyebabkan sembelit.

"Lalu ketika haid dimulai, banyak perempuan cenderung mengalami diare," kata OB-GYN dan Direktur Integrative Medical Group of Irvine, Felice Gersh, seperti dilansir Insider, Kamis (9/9).

Ada dua alasan utama mengapa perubahan seperti ini terjadi. Pertama, tingkat progesteron dan estrogen turun selama beberapa hari pertama menstruasi.

Baca Juga

Ketika ini terjadi, tubuh akan mencerna makanan lebih cepat namun tidak memiliki waktu banyak untuk menyerap kembali air dari feses. Ini cenderung menghasilkan feses yang lebih cair.

Alasan kedua, tubuh mengalami peningkatan kadar prostaglandin, yang dapat memicu kontraksi usus. Hal ini dapat mempercepat pencernaan dan menyebabkan diare.

Menurut Gersh, gejala-gejala ini umumnya berlangsung hanya beberapa hari dan akan hilang saat menstruasi berakhir. Gejala pencernaan lain yang mungkin terjadi selama menstruasi meliputi fluktuasi nafsu makan, refluks asam, kembung, dan lain-lain.

Lalu, bagaimana mengatasi sembelit dan diare selama siklus menstruasi? Gersh memberikan beberapa tips untuk setidaknya meringankan gejala keduanya. Untuk sembelit, Gersh merekomendasikan:

1. Minum lebih banyak air atau cairan lain untuk memastikan feses tidak terlalu kering.
2. Menambah asupan buah dan sayuran yang membuat feses lebih mudah dikeluarkan.
3. Menggunakan obat pencahar atau obat lain yang membantu mengatasi sembelit dan susah buang air besar.
4. Berolahraga dapat membantu memicu usus berkontraksi dan mengeluarkan feses.
5. Teh chamomile dan jahe juga dapat membantu, karena memiliki efek pencahar ringan.

Untuk mengatasi diare, Gersh merekomendasikan:
1. Makan makanan dengan serat larut, seperti oatmeal dan psyllium, dapat menyerap cairan di usus Anda dan meredakan diare.
2. Menghindari makanan berminyak, manis, dan pedas yang dapat mengiritasi usus Anda.
3. Memakai minyak peppermint yang dienkapsulasi, yang dapat membantu mengendurkan otot-otot di usus dan memperlambat pencernaan.
4. Menghindari kafein dan alkohol, karena dapat memiliki efek pencahar.
5. Mengonsumsi makanan rendah serat seperti pisang dan nasi putih dapat membantu membuat feses lebih padat.


 
Berita Terpopuler