KKN UNS Berdayakan Warga Desa Kertonatan Buat Taman Vertikal

Vertical garden merupakan cara menanam di lahan yang sempit dengan sistem ke atas.

UNS
Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan program pemberdayaan ibu-ibu di Desa Kertonatan, Kecataman Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Rep: Binti Sholikah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mengadakan program pemberdayaan ibu-ibu di Desa Kertonatan, Kecataman Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Ibu-ibu itu diberdayakan untuk pembuatan taman vertikal (vertical garden) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UNS Membangun Desa.

Baca Juga

Mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 126 KKN Tematik UNS tersebut terdiri dari, Haviana Rosita Dewi (Prodi Arsitektur), Hegar Gigih Febrian (Prodi Fisika), Kurniawan Dwi Suryo Putro (Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga), Nagatashya Rossy Zabilla (Prodi Pendidikan Khusus/Luar Biasa), Rahma Sesotya Wibowo (Prodi Agribisnis), Rini Puji Astuti (Prodi Pendidikan Seni Rupa), Suci Meriam Salsyabila (Prodi Akuntansi Transfer), dan Whienanda Surya Hapsari (Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian). Mereka dibimbing oleh dosen pembimbing Suryadi Budi Utomo.

Program kerja pengadaan vertical garden di Desa Kertonatan tersebut diikuti oleh ibu-ibu di RW 1. Salah satu anggota kelompok, Kurniawan, mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini bercocok tanam menjadi salah satu pilihan untuk mengisi kegiatan di rumah. Hal itu sesuai anjuran pemerintah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Dengan program pengadaan vertical garden dirasa sangat tepat untuk mengisi waktu luang masyarakat di rumah kegiatan ini pula dinilai sangat positif untuk kesehatan lingkungan dengan penghijauan di area rumah," kata Kurniawan seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/9).

 

 

Kurniawan menjelaskan, vertical garden merupakan cara menanam di lahan yang sempit dengan sistem ke atas. Ibu-ibu di RW 1 Desa Kertonatan diberikan pengarahan dan pengetahuan mengenai dasar-dasar vertical garden yang kemudian direalisasikan dengan lomba menghias rumah oleh perwakilan setiap RT. Kelebihan vertical garden antara lain, lebih menghemat penggunaan lahan, mudah dipasang, dan bisa dipindah-pindah.

Dikutip dari Green Business Bureau, Vertical garden di dalam ruangan akan membantu mendetoksifikasi udara, mengurangi polusi udara, dan menghilangkan zat yang tidak baik bagi tubuh seperti formaldehyde dan benzene. Dengan adanya vertical garden, kualitas udara di dalam ruangan dapat menjadi lebih baik.

Untuk rumah dengan langit-langit tinggi dan ruang terbuka, taman vertikal yang ditempatkan dengan baik akan membantu menyerap kebisingan sehingga penghuninya bisa mendapatkan lingkungan yang lebih tenang.

 

"Dengan adanya program kegiatan ini, ibu-ibu mendapat pengetahuan bahwa bercocok tanam tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Kreativitas ibu-ibu juga dilatih dengan pemanfaatan barang-barang bekas sebagai bahan utama," kata dia.

 
Berita Terpopuler