Makan Jamur Liar Beracun di Polandia, Anak Afghan Kritis

Keluarga Afghanistan makan jamur beracun dari hutan dekat kamp pengungsi di Polandia.

EPA
Poster yang menginformasikan bahaya makan jamur payung mematikan (death cap mushroom) dipasang untuk pengungsi di Muenster, Jerman, September 2015. Kasus keracunan jamur yang sama terjadi di Polandia dengan korban pengungsi Afghanistan pada akhir Agustus 2021.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Dokter di rumah sakit anak-anak Polandia berencana untuk melakukan transplantasi hati pada seorang anak laki-laki Afghanistan berusia enam tahun. Anak itu diketahui telah mengonsumsi jamur yang sangat beracun bersama keluarganya.

Anak tersebut dievakuasi dari Afghanistan bersama kakak perempuan dan adik laki-lakinya yang berusia lima tahun. Mereka dirawat di rumah sakit Polandia sejak pekan lalu.

Keluarga mereka memetik dan mengonsumsi jamur payung maut (Amanita phalloides) yang tumbuh liar di hutan tak jauh dari pusat pengungsian di Podkowa Lesna, dekat Warsawa. Jamur death cap itu bentuknya mirip dengan jamur parasol (Macrolepiota procera) yang dapat dikonsumsi dan tumbuh subur di Polandia.

Baca Juga

Dokter di Center for Children's Health Institute mengatakan, anak laki-laki yang berusia enam tahun itu akan menjalani transplantasi hati pada Selasa. Namun, dia masih dalam kondisi kritis.

"Kakak perempuannya dalam keadaan stabil, demikian juga dengan keluarga lainnya yang dirawat di rumah sakit berebda," kata dokter, seperti dikutip dari laman ABC News, Rabu (1/9).

Sementara itu, adiknya yang berusia lima tahun sedang menjalani tes untuk melihat kemungkinan terjadinya kematian otak. Bocah malang tersebut dalam keadaan koma dan nyaris meninggal.

Polandia mengevakuasi keluarga tersebut atas permintaan Inggris setelah Taliban mengambil alih Afghanistan. Sang ayah pernah bekerja untuk Inggris di Afghanistan.

Kasus keracunan jamur payung mematikan juga pernah dialami oleh pengungsi Suriah di Jerman. Sebanyak 50 orang menjadi korban di kamp pengungsi di Hanover dan Muenser pada September 2015.

Terpisah, Kantor Negara untuk Orang Asing mencatat, empat pria Afghanistan dirawat di rumah sakit yang berbeda dekat Warsawa setelah memakan jamur beracun. Salah satunya telah membaik dan keluar dari rumah sakit.

 
Berita Terpopuler