ASDIN Pesantren Dorong Lirik Mesir untuk Tujuan Ekspor

Mesir merupakan target potensial produk halal Indonesia.

Dedhez Anggara/ANTARA
Pengurus pesantren menyiapkan produk olahan susu kambing Etawa di koperasi Pondok pesantren Al Urwatul Wutsqo, Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020). Produk susu kambing Etawa tersebut dipasarkan ke berbagai daerah dan dijual seharga Rp10 ribu per botol.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  BANDUNG -- Mesir menjadi salah satu negara yang potensial sebagai target pasar ekspor produk halal Indonesia. Menurut Ketua Asosiasi Dagang dan Inkubasi Bisnis Pesantren (ASDIN Pesantren) Indonesia, Zaenul Rofieq, Mesir menjadi salah satu pasar yang harus dilirik untuk menumbuhkan perekonomian nasional berbasis syariah dengan mengedepankan ekspor produk produk halal Indonesia di pasar luar negeri.

Baca Juga

Rofieq mengatakan, salah satu strategi yang dapat diupayakan adalah dengan mendorong para UMKM. Termasuk yang tergabung dalam kewirausahaan Pesantren yang ada di Indonesia untuk berperan aktif sebagai pelaku pasar yang dapat memperkuat dan meningkatkan perekonomian UMKM berbasis Pesantren. 

Menurutnya, produk yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis pesantren di Indonesia mampu bersaing di pasar nasional. Bahkan beberapa sudah memiliki akses pasar ekspor. 

"Saat ini sebagai pilot project, produk produk UMKM Pesantren yang ada di Jawa Barat seperti kopi arabika, kopi robusta, gula aren, briket arang, kayu MDF dan produk makanan minuman lainnya mulai kita promosikan secara berkelanjutan di pasar global. Saat ini sedang mulai masuk ke pasar Mesir," ujar Rofieq dalam siaran persnya, Rabu (1/9).

Rofieq sendiri sempat menggelar pertemuan dengan Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi di Pusat Perniagaan Cairo.

Bahkan, menurut Rofieq, Atase Dagang Cairo mendukung bila para pelaku usaha di Mesir yang sudah punya kaitan bisnis dengan ASDIN Pesantren untuk membuka mini market atau cafe khusus produk Indonesia sebagai showroom produk Indoneaia tersebut.

 

 

Rofieq mengatakan, ASDIN Pesantren dan komunitas Go Export dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) sengaja melakukan percepatan program membuka pasar Timur Tengah dengan menjadikan Mesir sebagai pasar awal dan utama. Terutama untuk menstimulasi produk produk Pesantren untuk bisa Go Internasional.   

"Diantara program ASDIN Pesantren adalah mengangkat kemampuan SDM Pesantren dalam mengisi peluang-peluang Internasional yang pada prakteknya ada dibawah bimbingan Kedutaan dan masyarakat Indonesia di negara tersebut, maka Kami sangat berterimakasih atas kesiapan KBRI Cairo yang telah membantu ASDIN Pesantren dalam menjalankan programnya ini," papar Rofieq.

Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi mengapresiasi ASDIN Pesantren untuk terus meningkatkan kualitas produksi yang ada di lingkungan Pesantren. Sehingga, bisa terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Selain itu, produk UMKM berbasis Pesantren dapat memenuhi kebutuhan domestik daerah masing-masing juga dapat memenuhi permintaan ekspor. 

"Keberadaan KBRI Cairo berupaya memfasilitasi agar produk UMKM berbasis Pesantren ini mendapatkan mitra strategis dan buyer potensial sehingga produk UMKM Pesantren dikenal baik dan pelanggan memiliki keinginan untuk membeli, " kata Irman Adi.

Selain pihak ASDIN Pesantren, Go Export, dan Serikat Ekonomi Pesantren (SEP) hadir pula dalam kesempatan tersebut dua perusahaan grup Mesir, Mr Akram Samy dari PT Dream World, perusahaan tour and travel serta ekspor impor dan MR Ali dari Bloom Company  perusahaan importir kurma, minyak dan buah zaitun.

Mr Akram, CEO Dream world, perusahaan yang juga pemilik brand cafe Mr Mix menyatakan siap bekerjasama dengan ASDIN Pesantren untuk membuka cafe dan minimarket produk Indonesia di Kota Cairo  yang dekat dengan komplek pemukiman mahasiswa Indonesia di Mesir itu. N Arie Lukihardianti

 

 

 
Berita Terpopuler