Ketika Bos Intelijen Pakistan dan Taliban Sholat Berjamaah

Pakistan bertekad untuk memainkan peran positif di Afghanistan.

EPA-EFE/STRINGER
Milisi Taliban berjaga di sebuah pos pemeriksaan di Kandahar, Afghanistan, 17 Agustus 2021. Salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar, pada 16 Agustus, menyatakan kemenangan dan mengakhiri perang selama puluhan tahun di Afghanistan, sehari setelah gerilyawan memasuki Kabul untuk menguasai negara.
Rep: Meiliza Laveda Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Keterlibatan Antar-Dinas Intelijen (ISI) Pakistan dalam musyawarah antara Taliban dan pemerintah Pakistan telah dikonfirmasi. Foto eksklusif yang diakses oleh CNN-News18 menunjukkan Ketua ISI Hameed Faiz bertemu dengan para pemimpin Taliban di Kandahar.

Hameed Faiz dengan pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dan para pemimpin lainnya, terlihat melakukan shalat berjamaah di Kandahar sebelum keberangkatan Baradar ke Kabul pada Sabtu.

Pada Jumat, Mehmood Qureshi mengatakan Pakistan bertekad untuk memainkan peran positif di Afghanistan dengan merumuskan pemerintahan politik yang inklusif setelah konsultasi bersama. “Utusan kami di Afghanistan juga berhubungan dengan kepribadian Afghanistan yang berbeda,” kata Qureshi dalam sebuah pernyataan.

Taliban berhasil menguasai Kabul pada Ahad  (5/8) pekan lalu setelah pemerintah Afghanistan yang didukung AS runtuh dan Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu. Qureshi mengatakan tujuan delegasi Afghanistan mengunjungi Pakistan adalah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Imran Khan.

Sudah waktunya bagi semua negara tetangga Afghanistan untuk duduk bersama berkonsultasi. Dia juga telah mengumumkan akan mengunjungi negara-negara tetangga dalam beberapa hari ke depan untuk menyusun strategi yang komprehensif.

Baca Juga

Baca juga : Tolak Pengungsi, Putin: Kami tak Mau Ekstremis Afghanistan

Delegasi Afghanistan di Pakistan

Dilansir News 18, Ahad (22/8), sekitar sepekan lalu, beberapa pemimpin senior Afghanistan telah tiba di Pakistan untuk mengadakan konferensi tentang masa depan negara mereka. Perwakilan Pakistan untuk Afghanistan, Duta Besar Muhammad Sadiq, mengatakan dalam cicitannya, ia menerima delegasi Afghanistan di Bandara Internasional Islamabad.

“Baru saja menerima delegasi kepemimpinan politik Afghanistan tingkat tinggi. Hal-hal yang menjadi kepentingan bersama akan dibahas dalam kunjungan kepemimpinan politik Afghanistan,” ujar dia.

Kelompok itu terdiri dari para pemimpin yang merupakan bagian dari pemerintahan yang berbeda setelah Taliban digulingkan pada tahun 2001. “Pakistan setuju bahwa seharusnya tidak ada solusi militer untuk masalah Afghanistan dan ingin semua masalah diselesaikan melalui dialog,” ucap Qureshi dalam konferensi pers

Tujuan Pakistan saat ini adalah untuk melihat perkembangan dan kemakmuran Afghanistan. “Ketika saatnya tiba, Pakistan akan mengakui pemerintah Taliban sejalan dengan konsensus internasional, kenyataan di lapangan, serta kepentingan nasional Pakistan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri India S Jaishankar telah berbicara tentang masalah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB. Dia mengatakan kelompok-kelompok seperti Lashkar -e-Toiba dan Jaish-e-Mohammed terus beroperasi.

Baca juga : Facebook Larang Akun Muslim Bahas Taliban

“Di lingkungan terdekat kami, ISIL-Khorasan (ISIL-K) telah berkembang dan terus berusaha untuk memperluas jejaknya. Peristiwa yang terjadi di Afghanistan secara alami meningkatkan kekhawatiran global tentang implikasinya bagi keamanan regional dan internasional,” ucap dia. 

 
Berita Terpopuler