Manfaat Pelukan untuk Kesehatan Mental

Kontak fisik, seperti pelukan, bermanfaat untuk kesehatan mental.

AP Photo / LM Otero
Dua sahabat hendak berpelukan (Ilustrasi). Berpelukan tidak bisa dilakukan dengan leluasa selama pandemi Covid-19.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian telah membuktikan sejumlah manfaat berpelukan untuk kesehatan mental. Kontak fisik itu dapat meredam kesepian dan kecemasan, sehingga melakukannya dengan pasangan, keluarga, dan sahabat sangat dianjurkan.

Meski berpelukan tidak bisa dilakukan dengan leluasa selama pandemi Covid-19, mengetahui sejumlah manfaatnya akan tetap berguna. Berpelukan memberikan kehangatan serta menumbuhkan perasaan aman.
 
Saat berpelukan, otak melepaskan oksitosin, hormon yang juga dikenal sebagai "molekul ikatan". Hormon itu dapat meningkatkan perasaan keintiman dan membantu merangsang ikatan sosial antara dua orang.

Kadar oksitosin yang tinggi bisa meningkatkan keterikatan romantis, juga dapat mengurangi perasaan kesepian dan isolasi. Profesor ilmu saraf kognitif Brian Hare mengatakan, memeluk hewan peliharaan memberikan manfaat sama.

"Hanya dengan melakukan kontak mata atau dengan bermain dan memeluk hewan peliharaan, tingkat oksitosin dalam diri dan hewan peliharaan meningkat," kata Hare, seperti dikutip dari laman Independent, Kamis (19/8).

Baca Juga

Selain oksitosin, penelitian menunjukkan bahwa memeluk seseorang melepaskan dopamin di otak. Dopamin yang biasa dijuluki hormon kebahagiaan sering dikaitkan dengan pemicu dorongan perasaan bahagia.

Seseorang dengan gangguan mood dan depresi biasanya memiliki tingkat dopamin yang rendah. Lebih banyak berpelukan mungkin bisa membantu mengatasi itu. Khasiat lain berpelukan adalah menangkal stres.

Hal itu dibuktikan dalam sebuah studi pada 2014 yang dilakukan terhadap 404 orang dewasa sehat oleh para peneliti di Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Amerika Serikat. Tim menemukan bahwa pelukan mengurangi kerentanan terhadap stres.

Penyebab utamanya adalah karena peserta merasakan tingkat dukungan sosial yang lebih besar sebagai hasil dari pelukan rutin. Bahkan, tim peneliti juga menemukan bahwa pelukan melindungi seseorang dari infeksi.

 
Berita Terpopuler