JK Soal Hubungan Indonesia dan Taliban

Ketika Taliban berkuasa Indonesia tetap mempertahankan kantor kedutaan di Kabul.

Republika/Fergi Nadira
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla saat memberikan pengarahan media tentang Afghanistan, Senin (16/8).
Rep: Fergie Nadira Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK)  yakin bahwa pemerintah Indonesia akan melanjutkan hubungan diplomatik dengan Afghanistan meski pemerintahan kini dikuasai Taliban. JK menegaskan bahwa hubungan diplomatik Indonesia dan Afghanistan bukan berdasarkan pemerintahan di sana, dalam hal ini Taliban ataupun Pemerintah Afghanistan. 

Baca Juga

"Hubungan diplomatik saya kira tidak akan terputus dengan pemerintahan siapapun (Taliban/Afghanistan), hubungan kita antara negara bukan pemerintahan," ujar JK pada pengarahan secara virtual, Senin (16/8)..

Menurut JK, hubungan diplomatik RI dengan Afghanistan didasarkan kepada hubungan dengan kesatuan negara. "RI berhubungan diplomatik dengan Afghanistan sebagai negara bukan pemerintahan siapa, atau siapa. Waktu Taliban berunding, kita juga ada, dan begitu pemerintah Afghanistan berunding kita juga ada," tuturnya.

JK mengatakan, ketika Taliban berkuasa pada 1996-2001, Indonesia tetap mempertahankan kantor kedutaan di Kabul. Setelah Taliban mundur pun, hubungan diplomatik dengan Indonesia terus berjalan hingga masa Presiden Ashraf Ghani.

 

JK juga meyakini bahwa pemerintah Afghanistan ke depannya akan menjaga hubungan baik dengan Indonesia. JK juga optimistis Taliban lebih banyak berubah lebih terbuka dari 1996-2001 saat mereka berkuasa.

Sebagai juru runding konflik di Afhanistan, JK pernah mengundang Taliban ke Indonesia untuk melihat Islam yang terbuka dan moderat. Menurut JK, Taliban kagum melihat Indonesia yang menjalankan Islam secara baik.

"Mereka kagum melihat pesantren-pesantren yang ada di Indonesia, jadi Islam tidak perlu konservatif," tutur JK menceritakan kedatangan Taliban kala itu ke Indonesia.

"Mereka (Taliban) salut, dan perbincangan saya untuk mengubah cara berpikir mereka untuk terbuka," ujarnya menambahkan.

Juru bicara Taliban Mohammad Naeem mengatakan, bahwa perang di Afghanistan sudah berakhir. Rezim pemerintahan baru akan segera terbentuk di Afghanistan, katanya.

Dia juga meyakinkan misi diplomatik asing dan warga Afghanistan bahwa, pasukan Taliban tidak akan melakukan kekerasan. Mereka akan menjaga keamanan di Kabul dan kota-kota lainnya.

 

 
Berita Terpopuler