Denmark dan Norwegia Tutup Kedutaan di Kabul

Denmark dan Norwegia evakuasi stafnya saat situasi di Afghanistan kian bergejolak

AP/Mohammad Asif Khan
Pejuang Taliban berpatroli di dalam kota Farah, ibu kota provinsi Farah barat daya Kabul, Afghanistan, Rabu, 11 Agustus 2021.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN - Denmark dan Norwegia menutup kedutaan besar mereka di Kabul untuk saat ini dan mengevakuasi stafnya saat situasi keamanan di Afghanistan kian bergejolak. Demikian kata negara Nordik itu, Jumat (13/8).

Baca Juga

Taliban mengencangkan cengkeramannya di Afghanistan pada Jumat, dengan menguasai kota-kota terbesar kedua dan ketiga. Sementara itu, kedutaan-kedutaan besar negara Barat bersiap mengirim pasukannya untuk membantu mengevakuasi staf dari ibu kota.

"Kami memutuskan untuk menutup sementara kedutaan besar kami di Kabul," kata Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod kepada wartawan. Ia menambahkan evakuasi akan dikoordinasikan dengan Norwegia, yang berada dalam satu kompleks.

Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Soreider lantas mengatakan juga akan menutup kedutaan besarnya dan mengevakuasi diplomat, staf lokal, dan kerabat dekat mereka. Finlandia akan mengupayakan penerbangan sewaan untuk mengevakuasi 130 warga Afghanistan, termasuk staf yang bekerja untuk Finlandia, Uni Eropa, atau NATO dan kerabat dekat mereka.

Keterangan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto lewat pernyataan. Kedutaan besar Finlandia di Kabul akan tetap dibuka untuk saat ini. Kekalahan telah memicu kekhawatiran bahwa pemerintah Afghanistan yang didukung oleh AS bakal jatuh ke tangan Taliban dalam beberapa pekan saat pasukan asing menyelesaikan penarikan pasukan setelah 20 tahun perang.

 
Berita Terpopuler