Angkatan Laut AS Akan Kurangi Pesawat Tempur

Angkatan Laut AS mengurangi skuadron dari dua menjadi satu.

ABC
Jet tempur Joint Strike Fighter F-35.
Rep: Lintar Satria Zulfikar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengambil pendekatan yang tak biasa dalam mengatasi masalah kekurangan pesawat tempur. Mereka tidak membeli lebih banyak pesawat tapi justru memutuskan untuk menguranginya.

Baca Juga

Angkatan Laut akan mengganti dua skuadron yang setiap skudronnya berisi 10 pesawat F-35s dengan satu skuadron yang hanya 14 pesawat. Artinya jumlah berkurang enam.

Tapi juga mengurangi jumlah pesawat tempur yang dibawa kapal induk hingga 15 persen. Jumat (16/6) Popular Mechanics melaporkan pejabat AL mengatakan pada House of Representative AS pekan ini mereka akan menjabarkan rencana mengatasi kekurangan pesawat tempur tahun 2025.

U.S. Naval Institute News melaporkan caranya dengan mengurangi jumlah pesawat F-35C yang dibawa kapal induk menjadi hanya enam.  Setiap sayap kapal induk dapat AL dapat menampung empat skuadron pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet. Artinya 40 hingga 44 pesawat tempur per sayap.

 

Pada akhir 2020 AL AS berencana mengubah dua skuadron Hornet dan dua skuadron F-35C per satu kapal induk jadi hanya membawa F-35 Joint Strike Fighter. Setiap skuadron F-35C berisi 10 pesawat tempur.

AL AS mengurangi skuadron dari dua menjadi satu tapi menambah jumlah pesawat per skuadron dari 10 menjadi 14. Tapi artinya jumlah pesawat tempur yang dibawa satu kapal induk berkurang enam. Lalu bagaimana AL AS mengganti kekurangan itu.

Belum diketahui mengapa AL AS mengambil keputusan ini, kemungkinan masih ada konteks yang hilang. Ada beberapa opsi yang bisa diambil AL AS seperti menambah Super Hornets ke dua skuadron yang tersisa.

Jika per kapal induk membawa tiga skuadron yang setiap skuadronnya berisi 14 pesawat. Maka jumlah pesawat tempur yang dibawa kapal induk tetap sama dengan empat skuadron per 10 pesawat.

 

Opsi kedua AL AS mungkin berencana menambah drone MQ-25 Stingray. Tapi artinya mereka butuh ruang lebih luas di dek. Namun Lockheed Martin membangun pengisian bahan bakar di udara untuk MQ-25 Stingray. Drone itu mampu mengerjakan misi pengintaian, intelijen dan pengawasan serta serangan.

 
Berita Terpopuler