Kasus Naik, Bukittinggi Wacanakan SMP 5 Jadi RS Darurat

Nakes di Bukittinggi mulai kewalahan.

republika
Ilustrasi Kasus Covid-19 Tinggi
Rep: Febrian fachri Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI- Ahli Klinis Satuan Gugus Tugas Coronavirus Disease-19 kota Bukittinggi,dr Deddy Herman, mengatakan tenaga kesehatan saat ini mulai kewalahan menghadapi lonjakan kasus covid-19. Deddy menyebut Pemko Bukittinggi kini mewacanakan SMP Negeri 5 Bukittinggi untuk dijadikan rumah sakit darurat.

“Kalau di Bukittinggi, ada empat rumah sakit yang menampung pasien terkonfirmasi yakni, RS Ahmad Mochtar, RSUD, RS Tentara dan RS Otak. Sekarang, semuanya sudah penuh. Maka kita usulkan Untuk mencari tempat lain menjadi rumah sakit darurat untuk sementara waktu,” kata dr Deddy Herman, Kamis (15/7).

Baca Juga

Menurut dia, wacana menjadikan  SMPN 5 Bukittinggi sebagai rumah sakit darurat sedang dikoordinasikan dengan Pemprov Sumbar. Mereka berharap mendapatkan bantuan 100 tempat tidur dan 100 tabung oksigen.

Deddy menyebut situasi dan kondisi saat ini sudah akan masuk fase seperti yang terjadi di Jawa dan Bali. Ia berharap pemerintah Kota Bukittinggi dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, segera mengambil langkah tepat untuk mengatasi kondisi ini.

Ia merasa tempat cadangan untuk perawatan pasien covid harus segera disiapkan agar tidak terjadi pasien yang tidak tertolong atau tidak mendapatkan tempat rawatan. Karena mengingat saat ini rumah sakit sudah mulai kekurangan suplai oksigen.

"Memang ada wacana dijadikan SMP Negeri 5 sebagai rumah sakit Covid-19, tapi itu semua butuh persiapan. Butuh alat-alat dan SDM juga. Kita berharap ini segera dicarikan solusinya. Sumbar khususnya Bukittinggi sudah masuk fase seperti yang terjadi di Jawa dan Bali," ucap Deddy.

Diketahui, Kota Bukittinggi masuk dalam level Empat situasi darurat covid-19. Kota Bukittinggi bersama Kota Padang dan Kota Padang Panjang juga saat ini menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dari 12 hingga 20 Juli 2021 mendatang.

Data hingga Rabu (14/7) kemarin, total kasus sejak Maret 2020 hingga kini ada sebanyak 2.656 warga Bukittinggi yang terinfeksi covid-19. Jumlah pasien sembuh 2.151 kasus dan kematian 54 kasus.

 

 

 
Berita Terpopuler