Pimpinan DPR tak Keberatan Kompleks Parlemen Jadi RS Darurat

Tapi ada sejumlah kendala teknis yang membuat ini sulit terealisasi

Senin , 12 Jul 2021, 14:38 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik usulan yang menyebut bahwa Kompleks Parlemen sebaiknya dialihfungsikan sementara menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Ia sendiri mengaku tak keberatan dengan usulan tersebut.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik usulan yang menyebut bahwa Kompleks Parlemen sebaiknya dialihfungsikan sementara menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Ia sendiri mengaku tak keberatan dengan usulan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik usulan yang menyebut bahwa Kompleks Parlemen sebaiknya dialihfungsikan sementara menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Ia sendiri mengaku tak keberatan dengan usulan tersebut.

"Kami menyambut baik usulan tersebut dan kami tidak keberatan. Prinsipnya kami tidak keberatan," ujar Dasco di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/7).

Namun, ada sejumlah kendala teknis yang membuat hal tersebut sulit terealisasi. Beberapa di antaranya adalah lift yang tak dapat memuat kasur pasien, ruangan isolasi yang perlu direnovasi, dan beberapa akses yang sulit untuk dilewati.

"Kemudian ruang paripurna kan kondisinya tidak rata, itu kan diusulkan untuk bangsal tadinya. Kondisinya kontruksinya menurun kan sudah demikian konstruksinya, sehingga agak kesulitan menaruh tempat tidur," ujar Dasco.

Lapangan yang berada di Kompleks Parlemen, kata Dasco, juga dapat dimanfaatkan menjadi rumah sakit darurat dengan memanfaatkan tenda. Namun berbagai hal, seperti fasilitas dokter dan perawat, tempat obat-obatan, hingga pembuangan sampah medis perlu dipikirkan dengan matang.

"Nah ini apakah kemudian secara teknis efisien atau tidak cuma memakai yang (lapangan) 80x90 meter," ujar Dasco.

Untuk itu, ia mengusulkan tempat lain menjadi rumah sakit darurat Covid-19. Beberapa di antaranya adalah gedung olah raga yang berada di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

"Di sekitar area DPR ini masih banyak tempat yang bisa dipakai sebenanrnya yang bisa dipakai untuk RSD (Rumah Sakit Darurat). Ada Istora, ada beberapa gedung lah ya yang bisa digunakan," ujar Ketua Harian Partai Gerindra itu.

Sebelumnya, penasihat Fraksi Partai Demokrat DPR Benny Kabur Harman, mengusulkan agar Kompleks Parlemen Senayan menjadi rumah sakit (RS) darurat penanganan Covid-19. Usulan tersebut dikatakannya melihat banyaknya pasien Covid-19 yang terlantar karena kondisi rumah sakit yang sudah penuh.

"Kalau memang rumah sakit sudah penuh sehingga banyak pasien Covid-19 terlantar dan harus tunggu antre berjam-jam, sebaiknya halaman dan gedung DPR/MPR dijadikan rumah sakit darurat. Untuk keselamatan rakyat, keselamatan dan kesembuhan pasien Covid-19. Ada pendapat lain? #Liberte!," kata Benny dalam cuitannya di akun Twitter resmi miliknya @BennyHarmanID yang sudah dikonfirmasi, Jumat (9/7).