Agar Terhindar dari Kerugian Dunia-Akhirat

Allah SWT dalam Alquran berfirman manusia berada dalam kerugian di dunia dan akhirat.

Republika/Agung Supriyanto
Alquran
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT dalam Alquran berfirman bahwa manusia berada dalam kerugian di dunia maupun akhirat akibat hawa nafsunya. Kerugian itu bisa membuat manusia celaka dan binasa.

Baca Juga

Untuk menghindari kerugian itu, manusia harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan sungguh-sungguh serta ikhlas. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-'Asr Ayat 2-3.

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ

"Sungguh, manusia berada dalam kerugian." (QS Al-'Asr: 2)

Mengutip Tafsir Kementerian Agama, maksud ayat ini adalah "Sungguh, manusia berada dalam kerugian, baik di dunia maupun akhirat, akibat hawa nafsu yang menyelubungi dirinya."

Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sebagai makhluk Allah sungguh secara keseluruhan berada dalam kerugian bila tidak menggunakan waktu dengan baik atau dipakai untuk melakukan keburukan. Perbuatan buruk manusia merupakan sumber kecelakaan yang menjerumuskannya ke dalam kebinasaan.

 

 

Dosa seseorang terhadap Tuhannya yang memberi nikmat tidak terkira kepadanya adalah suatu pelanggaran yang tidak ada bandingannya sehingga merugikan dirinya.

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ

"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran." (QS Al-'Asr: 3)

Maksud ayat ini adalah "Semua manusia rugi, kecuali orang-orang yang beriman dengan sejati dan mengerjakan kebajikan sesuai ketentuan syariat dengan penuh keikhlasan. Serta saling menasehati satu sama lain dengan baik dan bijaksana untuk memegang teguh kebenaran sebagaimana diajarkan oleh agama dan saling menasehati untuk kesabaran dalam melaksanakan kewajiban agama, menjauhi larangan, menghadapi musibah, dan menjalani kehidupan."

 

Dalam ayat ini, Allah menjelaskan bahwa jika manusia tidak mau hidupnya merugi, maka ia harus beriman kepada-Nya, melaksanakan ibadah sebagaimana yang diperintahkan-Nya, berbuat baik untuk dirinya sendiri, dan berusaha menimbulkan manfaat bagi orang lain. Di samping beriman dan beramal saleh, mereka harus saling menasihati untuk menaati kebenaran dan tetap berlaku sabar, menjauhi perbuatan maksiat yang setiap orang cenderung kepadanya, karena dorongan hawa nafsunya.

 
Berita Terpopuler