Cinta BEM UI & Seluruh Mahasiswa untuk NKRI Bukan Presiden

Tugas mahasiswa adalah mengawasi dan mengkritik presiden.

Dok BEM UI
Salah satu meme buatan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Hariqo Wibawa Satria, Pengamat Media Sosial dari Komunikonten

Cinta atau loyalitas Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan mahasiswa di seluruh Indonesia itu pada NKRI, bukan pada orang per orang. Bacalah sejarah, siapa pun Presidennya, maka tugas mahasiswa adalah mengawasinya, mengkritiknya. Presiden setelah Jokowi pun harus dikritik oleh mahasiswa, karena tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada Presiden yang sempurna, dan tidak ada pemerintahan yang sempurna.

Kritik adalah salah satu bentuk gotong royong untuk mempercepat kemajuan Indonesia. Mahasiswa adalah kelompok yang menyadari bahwa usia negara panjang, dan usia tokoh idola kita itu terbatas.

Media sosial adalah salah satu sarana untuk mewujudkan pemerintahan digital sebagaimana yang disampaikan Presiden Jokowi. Mustahil membangun pemerintahan digital, ekonomi digital, masyarakat digital tanpa kritik lewat media digital.

Karena itu, saya mengecam keras peretasan terhadap akun-akun media sosial beberapa pengurus BEM UI. Ini termasuk kejahatan siber yang membahayakan demokrasi dan memperlambat bangsa kita menuju pemerintahan digital.

Saya juga mengecam keras Dosen UI yang menulis "Dulu masuk UI, nyogok ya?", di mana kalimat itu ditujukan kepada Pengurus BEM UI...

Saya juga mengecam keras Dosen UI yang menulis "Dulu masuk UI, nyogok ya?", di mana kalimat itu ditujukan kepada Pengurus BEM UI. Ini kan aneh, mosok dosen galau ketika mahasiswanya mengkiritik kekuasaan. Saya yakin Presiden Jokowi pun biasa-biasa saja dikritik, sayang beberapa orang bertindak melewati batas, ini bisa menurunkan kualitas demokrasi kita.

Proklamator Kemerdekaan Indonesia Bung Hatta mengatakan: usia negara panjang, usia manusia pendek, oleh sebab itu, jangan menggantungkan masa depan negara pada orang per orang. Kritikan BEM UI pada Presiden Jokowi harus dilihat sebagai kritikan juga pada gubernur/ wakil gubernur, bupati/ wakil bupati, wali kota/ wakil wali kota, dan seluruh pejabat yang dibayar dengan uang rakyat, banyak pejabat berjanji lalu lupa atau tak mampu merealisasikan janjinya.

Dulu masuk UI nyogok ya? Aneh dosen galau ketika mahasiswanya mengkritik kekuasaan.




Mari tingkatkan kecintaan kita pada NKRI, kurangi kecintaan kita pada orang per orang, Jika orang lebih mencintai idolanya ketimbang kepentingan nasional, maka bangsa ini akan mudah sekali di adu domba. Wajar setiap orang punya idola, tapi kalau idolanya itu dia anggap raja yang tidak pernah salah, maka itu berbahaya bagi kesehatan mentalnya, berbahaya juga untuk kesehatan mental bangsa Indonesia.

Terima kasih BEM UI, Jakarta 28 Juni 2021.

 
Berita Terpopuler