Pesantren Lirboyo Resmi Buka Cabang di Majalengka

Pondok Pesantren Lirboyo membuka cabang barunya di Majalengka.

Antara/Prasetia Fauzani
Sejumlah santri mengaji kitab kuning (kitab klasik berbahasa arab gundul) di komplek pondok pesantren (ponpes) Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (25/5).
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA --- Pondok Pesantren Lirboyo membuka cabang barunya di Majalengka. Peresmian Pondok Pesantren Lirboyo cabang Majalengka berlangsung pada Rabu (16/6) dengan dihadiri para ulama dan alumni pesantren Lirboyo, serta para pimpinan pesantren di wilayah III Cirebon. 

Baca Juga

Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, KH Abdullah Kafabih mengatakan  Indonesia harus terus dipertahankan dengan nilai-nilai keislaman dan nasionalisme, maka pesantren harus terlibat lebih aktif dalam mengajarkan nilai Islam yang moderat dan kecintaan terhadap Indonesia yang mendalam. 

Pada kesempatan itu, Kiai Kafabih juga mengajak semua untuk memperdalam nilai-nilai keislaman dengan ilmu-ilmu yang telah diwariskan para ulama.

"Ini perlu dilakukan, di saat begitu banyak orang-orang yang jahil, bodoh membuat narasi-narasi kontraproduktif, membuat hoaks dan fitnah serta memperlihatkan kedangkalan cara berfikir," ujar Kyai Kafabih seperti rilis yang diterima Republika pada Jumat (18/6).

 

Di hadapan para kiai se-wilayah 3 Cirebon, pengurus NU dan para alumni Lirboyo, Kiai Kafabif juga mengajak para kiai dan santri untuk tampil mengemukakan esensi nilai Islam yaitu as-suhulah (kemudahan), kemajuan, toleransi dan jnilai-nilai ukhuwah atau kebersamaan. 

Hadir dalam peresmian itu sejumlah ulama seperti KH. Abdullah Kafabih Mahrus, KH. An'im Falahuddin Mahrus. Agus H. Syarif Hakim An'im, Agus Zulfa Ladai Robbi, KH. Atho'illah S. Anwar, dan Agus H. M. Ibrahim Hafidz dan, KH. Sarkosi Subki, KH. Husein Muhammad, KH. Wawan Arwani serta Anggota DPR RI dari F-PKB KH Maman Imanulhaq. 

Sementara itu, KH Maman Imanulhaq yang juga merupakan pimpinan Ponpes Almizan Jatiwangi, Majalengka, menyambut gembira kehadiran Pesantren Lirboyo di Majalengka karena menurutnya itu akan memperkuat ukhuwah di antara para kyai se-wilayah 3 Cirebon dengan spirit Para Masyaikh Lirboyo yaitu KH Abdul Karim, KH Marzuki Dahlan, dan juga KH Mahrus Ali.

"Kita berharap semoga di tempat ini (Pesantren Lirboyo) bisa banyak santri yang mondok. Semakin banyak pondok maka semakin kuat kita untuk menyebarkan Islam dengan hujjah dan jumlah yang kokoh," kata Kiai Maman menambahkan.

 

 

 

Usai acara, para kiai berkumpul di Ponpes Al Mizan mendiskusikan banyak hal terutama soal pentingnya kembali untuk melakukan gerakan Islam transformatif di tengah gempuran kelompok-kelompok orang yang mempertontonkan kedangkalan berpikir soal Islam dan juga menipisnya rasa nasionalisme. 

Dalam diskusi para kiai di Ponpes Al Mizan itu, cendikiawan muslim, KH. Husein Muhammad mengatakan, para kiai harus terbuka melihat perubahan zaman. Jangan sampai justru lantaran nyaman dibuai dengan keadaan dan tradisi membuat masyarakat pesantren menjadi komunitas primitif. Ia justru mengajak pesantren menjadi pelopor transformasi.

"Pesantren dan para kiai dalam awal sejarahnya adalah lembaga dan tokoh yang hadir untuk melakukan transformasi kultural melalui tradisi. Indonesia menjadi bangsa muslim terbesar di dunia, tak bisa dilepaskan peran transformatif pesantren dan para kiyai. Saya tidak tahu secara pasti apakah masih seperti itu sekarang dan yang akan datang?" kata KH Husein Muhammad menegaskan.

 

 

 

 
Berita Terpopuler