Jerman Tolak Buat Peta Islam Ala Austria

Jerman berupaya menjalin hubungan yang baik dengan komunitas Muslim.

The National News
Muslim Jerman
Rep: Rizky Suryandika Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman menyampaikan tidak ada rencana untuk membuat peta Islam ala Austria. Tanggapan ini menyusul seruan oleh politisi Jerman terkemuka dari Partai Demokrat Kristen, Hans-Juergen Irmer, yang menyuarakan dukungan untuk inisiatif kontroversial tersebut. 

Baca Juga

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman Steve Alter mengatakan sudah mengetahui laporan media tentang rencana yang ada di Austria. Ia menganggap ini masalah Austria. 

"Saat ini tidak ada rencana yang seperti itu di Jerman," kata Alter dilansir dari Anadolu Agency pada Sabtu (5/6).

Alter mengungkapkan pemerintah Jerman terus-menerus berhubungan baik dengan Muslim di Jerman dan perwakilan mereka. "Kami memiliki hubungan komunikasi yang sangat baik," tambah Alter. 

Sementara itu, anggota terkemuka dari faksi parlemen dari Uni Demokratik Kristen (CDU) Irmer mengatakan Jerman juga harus memiliki “peta Islam politik”. Menurutnya, perang melawan Islam politik adalah tugas penting. 

"Kebijakan seperti itu juga harus tersedia di Jerman," ucap Irmer. 

 

 

Irmer mengacu pada inisiatif kontroversial Menteri Integrasi Austria Susanne Raab yang pekan lalu meluncurkan "Peta Nasional Islam" dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi dan pejabat dan kemungkinan hubungan mereka di luar negeri.

Banyak Muslim merasa distigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh publikasi alamat dan rincian lainnya di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria, terutama setelah serangan teror Islam yang mematikan di Wina November lalu.  

Irmer menegaskan kembali dukungannya untuk kampanye anti-Muslim pemerintah Austria ini. Ia menilai Austria menarik kesimpulan yang tepat. 

"Kebijakan seperti itu akan melengkapi paket tindakan melawan Islamisme politik yang diputuskan beberapa minggu lalu oleh kelompok parlemen kami (Demokrat Kristen)," kata Irmer. 

 

 

Pada hari Rabu, Aiman ​​Mazyek, ketua Dewan Pusat Muslim Jerman, mengecam pemerintah sayap kanan Austria karena meluncurkan “peta Islam”. Ia menyebut tindakan itu tidak bertanggung jawab.

"Dengan teriakan perang seperti 'Islam Politik' dan tindakan semacam itu, rasis anti-Muslim dan ekstremis agama akan diperkuat pada saat yang sama, sementara jutaan Muslim dicurigai secara umum," kata Mazyek kepada surat kabar WAZ. 

"Yang kalah dari tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu adalah demokrasi dan nilai-nilai masyarakat bebas kita di Eropa," tambahnya. 

 

Pemerintah Austria telah berusaha untuk mempertahankan "peta Islam" yang disengketakan walau telah dikutuk keras oleh komunitas Muslim negara itu dan juga menuai kecaman internasional.

 
Berita Terpopuler