Singapura tak Berangkatkan Calhaj Tahun ini

Siangpura memutuskan menangguhkan pengiriman jamaah haji ke Saudi.

AP
Muslim Singapura
Rep: Mabruroh Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Siangpura memutuskan menangguhkan pengiriman jamaah haji ke Arab Saudi tahun ini. Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan, rencana haji bagi jemaah haji Muslim dari Singapura ditangguhkan untuk kedua kalinya berturut-turut karena kekhawatiran atas pandemi COVID-19.

Baca Juga

“Situasi pandemi COVID-19 di seluruh dunia tetap dinamis dan menjadi perhatian signifikan, dengan penyebaran varian baru virus dalam beberapa bulan terakhir. Semakin banyak negara di seluruh dunia yang melaporkan gelombang baru infeksi dan bulan-bulan mendatang kemungkinan besar akan tetap menantang,” demikian pernyataan resmi dilansir dari Channel News Asia, Senin (31/5).

Majelis menambahkan, keputusan ini didukung oleh Panitia Fatwa yang diketuai Mufti Dr Naziruddin Nasir, dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan jemaah. Padahal biasanya, sejak 2018, pemerintah Singapura akan mengirimkan 900 jamaah muslim untuk menunaikan ibadah haji di Makkah, Arab Saudi.

Namun sejak pandemi Covid-19 melanda banyak negara di dunia, pemerintah Singapura sejak tahun lalu telah menangguhkan ibadah haji. MUIS mengatakan, akan memfasilitasi jamaah untuk berangkat haji di tahun mendatang dengan tetap mamatuhi kelayakan mereka untuk menunaikan haji dengan persyaratan covid-19.

 

 

Bulan lalu, otoritas Saudi mengatakan hanya calon jamaah yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 yang diizinkan melakukan umrah.

MUIS mengatakan pihaknya memiliki kepercayaan penuh terhadap otoritas Arab Saudi dalam pengelolaan pandemi ini, termasuk jika haji kembali dibuka tahun ini. Hanya saja, pemerintah Singapura tetap memiliki pertimbangan sendiri untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan para peziarah Singapura. 

MUIS mencatat bahwa hingga Selasa, Arab Saudi belum mengumumkan keputusan resmi tentang haji tahun ini dan masih belum jelas apakah ziarah tahunan akan terbuka untuk jemaah haji internasional, termasuk dari Singapura.  

MUIS mengatakan, meskipun haji terbuka untuk jemaah haji internasional, mereka akan tunduk pada pertimbangan seperti usia, status vaksinasi, pengujian COVID-19 serta persyaratan karantina di Arab Saudi dan Singapura. 

 

 

"Pembatasan tambahan ini akan membutuhkan durasi perjalanan yang jauh lebih lama, dan juga membuat harga paket haji yang jauh lebih mahal dan mempengaruhi persiapan jamaah haji," katanya. 

“Mengingat sifat virus COVID-19 yang terus berkembang, serta munculnya varian baru yang lebih menular, masih ada risiko bagi kesehatan dan keselamatan jemaah haji meskipun ada tindakan pengendalian yang baik yang (Arab Saudi) lakukan,” kata MUIS, mencatat mungkin ada faktor-faktor di luar kendali otoritas Saudi meskipun upaya terbaik mereka untuk memastikan keselamatan jamaah.

Keputusan MUIS juga didukung oleh Asosiasi Agen Perjalanan Muslim (AMTAS) dan agen perjalanan haji, yang telah menyepakati pentingnya melindungi masyarakat dan meminimalkan potensi penyebaran virus.

AMTAS dan agen perjalanan haji juga telah sepakat bahwa simpanan yang dibayarkan oleh jamaah tahun lalu, untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, sekarang harus dikembalikan. MUIS bekerja sama dengan otoritas Saudi untuk memfasilitasi pengembalian uang setoran, dan para peziarah akan dihubungi oleh agen perjalanan masing-masing dalam dua minggu ke depan terkait pengembalian uang mereka. 

 

 

MUIS berharap keputusan ini akan membantu meredakan kecemasan jamaah dan keluarga yang terkena dampak, dan menghilangkan kekhawatiran jamaah Singapura atas ketidakpastian dan risiko keuangan yang terlibat dalam menunaikan haji tahun ini. 

"Keputusan ini juga akan melindungi kesehatan dan kesejahteraan para peziarah Singapura kami dan komunitas pada umumnya dari risiko penularan COVID-19,” tambahnya.

 

 

 

 

 
Berita Terpopuler