Korut Kritik AS karena Terapkan Standar Ganda Soal Senjata

AS dan Korsel menghentikan pakta pembatasan rudal balistik

Flickr
Bendera Korea Utara.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG --- Media pemerintah Korea Utara pada Senin (31/5) mengkritik penghentian pakta antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan yang membatasi pengembangan rudal balistik. Korea Utara menyebut penghentian pakta sebagai tanda kesepakatan ganda yang memalukan bagi Washington.

Baca Juga

Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengumumkan penghapusan pedoman rudal bersama yang membatasi pengembangan rudal balistik negara itu hingga jarak 800 kilometer. Hal tersebut diumumkan setelah pertemuan puncak pertamanya dengan Presiden AS Joe Biden awal bulan ini. 

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA memuat sebuah artikel oleh Kim Myong-chol, yang disebut sebagai kritikus urusan internasional. Kim menuduh AS menerapkan standar ganda saat berusaha melarang Pyongyang mengembangkan rudal balistik.

"Amerika Serikat asyik dalam konfrontasi meskipun hanya basa-basi dialog. Langkah penghentian adalah pengingat yang jelas dari kebijakan permusuhan AS terhadap Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) dan transaksi ganda yang memalukan," ujar Kim.

Kim mengatakan, sasaran Korea Utara adalah Amerika Serikat, bukan militer Korea Selatan. Korea Utara akan melawan Amerika Serikat dengan prinsip kekuatan. Kim juga mengkritik Moon karena menyambut penghentian pedoman tersebut.

"Sekarang setelah otoritas AS dan Korea Selatan memperjelas ambisi agresi mereka, mereka tidak memiliki alasan apa pun untuk menyalahkan DPRK yang memperkuat kemampuannya untuk pertahanan diri," kata Kim. 

 
Berita Terpopuler