Serangan Israel Mengubur Banyak Mimpi Pernikahan di Gaza

Banyak calon pengantin yang kehilangan pasangannya akibat serangan Israel.

Aljazirah/Walid Mahmoud
Serangan Israel Mengubur Banyak Mimpi Pernikahan di Gaza. Ilustrasi
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Serangan brutal yang dilakukan Israel terhadap Palestina berdampak pada seluruh dimensi yang dirasakan warga Gaza, Palestina. Tak hanya anak-anak dan wanita yang terkubur, bahkan mimpi akan pernikahan pun ikut terkubur dengannya.

Baca Juga

Dilansir di Arab News, Jumat (28/5), Salwa Nofal dan Sobhi Ziad dipaksa mengadakan pernikahan secara diam-diam setelah operasi militer Israel di Gaza. Pernikahan mereka sudah dua kali ditunda karena merebaknya pandemi Covid-19 dan kematian anggota keluarga mereka akibat serangan Israel.

Mereka akhirnya menetapkan 18 Mei sebagai tanggal ketiga untuk hari besar mereka, yang akhirnya menjadi hari kedelapan serangan Israel. Pasangan muda itu memutuskan membatalkan pesta pernikahan mereka, dan sebagai gantinya memulai hidup mereka bersama dengan diam-diam di sebuah rumah yang telah disiapkan Nofal sebelum dimulainya pertempuran pada 10 Mei.

“Kami pergi ke rumah kami dengan membawa semua cinta satu sama lain di hati kami dan harapan rumah kami akan dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Saya berharap Anda semua benar-benar aman,” kata Ziad dalam unggahannya di Facebook.

Mereka termasuk di antara pasangan yang beruntung, tetapi banyak lainnya yang kurang beruntung. Dunia Anas Al-Yazji runtuh saat tunangannya Shaima Abu Al-Ouf wafat dalam serangan udara Israel yang menghancurkan rumah keluarganya di Jalan Al-Wehda di Kota Gaza.

Shaima berada di tahun ketiga universitas dan ditetapkan untuk menjadi seorang dokter gigi. Profesor dan koleganya mengatakan dia cerdas dan memimpikan hari kelulusannya guna memulai kariernya.

Diputuskan Shaima dan Anas akan menikah setelah Idul Fitri, tetapi serangan Israel menghancurkan segalanya. Yang tersisa adalah darah, puing-puing, dan banyak hadiah pertunangan yang terserak. Setelah kisah cinta yang berlangsung hampir tiga tahun dijalankan, kata-kata terakhir Al-Ouf kepada Al-Yazji di telepon adalah "Saya takut,".

“Saya memintanya mengungsi di tempat yang aman, kemudian terjadi ledakan besar dan dia wafat. Dia ada di surga,” kata dia.

Muhannad Al-Nawati dan istrinya Hiba Harzullah kehilangan semua hadiah pernikahan mereka. Baik itu pakaian, peralatan, maupun hadiah lainnya lenyap dan kini berada di puing-puing rumah keluarga Harzullah, di samping gedung Kuhail, yang menjadi sasaran serangan udara Israel yang meratakannya.

Pasangan itu berdiri memandang dengan tak percaya pada apa yang tersisa dari gedung tujuh lantai, yang telah runtuh di rumah sederhana Harzullah, mengubur impian sederhana mereka. Al-Nawati mengatakan pesta pernikahan yang dijadwalkan setelah Idul Fitri ditunda tanpa batas waktu karena apa yang terjadi.

Peralatan konstruksi berat digunakan untuk menyaring puing-puing untuk menemukan barang-barang berharga sebelum diangkut dari lokasi bangunan yang hancur dalam serangan udara sebelum gencatan senjata yang menghentikan perang 11 hari antara penguasa Hamas di Gaza dan Israel, Kamis, Mei. 27, 2021, di Kota Gaza. - (AP / John Minchillo)

 

Ahmed Al-Masry sedang mempersiapkan pernikahannya pada hari kedua Idul Fitri, tetapi wafat dalam serangan pertama konflik, bersama dengan saudara perempuannya Rahaf yang berusia 10 tahun, keponakan Yazan yang berusia 18 bulan, dan tujuh orang anggota keluarga lainnya. Sebagian besar yang meninggal merupakan anggota keluarga dan kerabatnya.

“Sekarang tidak mungkin bagi Ahmed menjadi pengantin pria di dunia ini. Dia sekarang adalah pengantin pria di surga,” kata ayah Ahmed, Abu Atallah.

Abu Atallah mengatakan Ahmed bergabung dengan ibunya, yang menjadi martir dalam serangan Israel selama perang pertama di Gaza pada 2018. Keluarga tersebut telah menderita sebelumnya di tangan serangan Israel di Gaza. Bahkan rumah mereka diratakan selama perang 2014.

“Rudal itu merobek hatiku sebelum mengambil nyawa Ahmed dan membunuh kegembiraan kami,” ujar dia.

Foto drone dari bangunan yang hancur di mana beberapa orang tewas setelah mereka dihantam minggu lalu oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza, Sabtu, 22 Mei 2021. - (AP/Khalil Hamra)

 
Berita Terpopuler