Muslim & Kristen Hidup Damai di Kota Jos karena Sepak Bola 

Sepak bola dan musik sebagai media yang berhasil membangun kepercayaan di Kota Jos.

google.com
Muslim Nigeria.
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JOS -- Kota Jos di negara bagian Plateau, Nigeria, pernah dilanda konflik agama bertahun-tahun lamanya. Api perselisihan pernah membara antara para pemuda Kristen dan Muslim yang berujung bentrok tak berkesudahan.

Baca Juga

Orang-orang Muslim tak berani melintas ke distrik mayoritas Kristen, begitu pun sebaliknya orang-orang Kristen menghindari daerah-daerah yang didominasi mayoritas Muslim. Akan tetapi, perlahan-lahan permusuhan dan kebencian itu sirna.

Tidak ada lagi konflik di kota itu. Bukan karena aparat yang berjaga-jaga, melainkan karena sepak bola.

Seperti dilansir France24 pada Kamis (27/5), para pemimpin komunitas di kota itu telah membuat sepak bola dan musik sebagai media yang berhasil membangun kepercayaan serta memulihkan perdamaian di kota itu.

Dengan mengedepankan mediasi dan semangat tim, Salis Muhammad Abdulsalam beserta anggota komunitasnya secara regenerasi merekrut pemain sepak bola muda dari 20 komunitas di kota itu. 

Klub-klub bola komunitas itu pun diberi nama unik, seperti Love FC dan Unity FC. Klub-klub bola itu telah membantu menyatukan kembali Kota Jos sebagai  ibu kota negara bagian Plateau tengah yang sempat terpecah.

 

 

Pada akhir pekan lalu, klub Patience FC dan Forgiveness FC bertemu untuk babak final di Stadion Kotapraja Rwang Pam di kota Jos. Pertemuan kedua tim juga sebagai simbol komunitas yang bersatu dalam hidup berdampingan.

"Anak-anak lelaki ini sekarang menjadi pendukung perdamaian dan persatuan. Setiap hari dalam hidup mereka, mereka berlatih bersama, mereka memainkan pertandingan bersama, kami memupuk persatuan dan membangun semangat tim dan kami mengurangi persaingan. Kami mengurangi ketidakpercayaan di antara mereka," kata Abdulsalam.

Bagi Amaechi Johnson, seorang pemain Kristen dari Patience FC, inisiatif tersebut telah membuahkan hasil. Dia sekarang bisa memasuki wilayah Muslim dan disambut dengan baik.

"Anda dapat memasuki sebagian besar tempat yang belum pernah Anda masuki sebelumnya, dan itulah perdamaian dan persatuan yang sedang kita bicarakan," katanya. 

 

Jos adalah sebuah kota kuno yang pernah menjadi surga turis karena iklimnya yang lebih sejuk, berada di garis pemisah antara Nigeria yang sebagian besar beragama Kristen di selatan dan sebagian besar Muslim di utara.

Sebagian besar kekerasan di kota yang terpecah dan negara bagian Plateau yang lebih luas telah dikaitkan dengan konflik sektarian berkepanjangan antara petani Kristen dan gembala Muslim.

Menurut Human Rights Watch pada September 2001, pertempuran antara Kristen dan Muslim di sekitar Jos menewaskan 913 orang.

Bentrokan bermotif agama setelah pemilihan lokal pada November 2008 juga menewaskan ratusan orang, dengan pertempuran serupa pada Januari 2010 menewaskan lebih dari 300 orang.

"Enam, tujuh tahun lalu, Jos dulu selalu mendidih hampir setiap hari. Sekarang tempat itu tenang. Program seperti ini adalah apa yang mempromosikan perdamaian ini, apa yang menopang perdamaian ini, kata Irmiya Werr, seorang komisaris Plateau State.

 
Berita Terpopuler