AS Isyaratkan akan Kirim Vaksin Covid-19 ke Taiwan

Taiwan kini berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 secara domestik.

Flickr
AS Isyaratkan akan Kirim Vaksin Covid-19 ke Taiwan. Vaksin Covid 19 (ilustrasi)
Rep: Rizky Jaramaya Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan mereka tidak teburu-buru mengirim vaksin Covid-19 ke Taiwan. Duta besar de facto AS di Taipei Brent Christensen mengatakan pembicaraan mengenai pengiriman vaksin terus berlanjut.

Baca Juga

Setelah berbulan-bulan relatif aman, Taiwan kini berjuang melawan lonjakan kasus Covid-19 secara domestik. Sejauh ini, Taiwan hanya memvaksinasi sekitar satu persen dari sekitar 23 juta populasi penduduknya. Christensen mengatakan, manajemen pandemi Taiwan telah membuat dunia global terkesan.

"Kami sangat yakin dengan kemampuan otoritas kesehatan Taiwan mengatasi wabah terbaru. Saya juga akan menunjukkan banyak tetangga Taiwan di kawasan itu juga mengalami wabah dan jumlah infeksi Taiwan masih termasuk yang terendah di dunia," ujar Christensen.

Pemerintah Taiwan sedang memesan jutaan vaksin untuk warganya. Pekan lalu lalu menteri kesehatan Taiwan berbicara dengan mitranya di AS untuk meminta bantuan, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan akan mengirim setidaknya 20 juta lebih banyak dosis vaksin Covid-19 ke luar negeri pada akhir Juni.  

"Kami tahu vaksin Taiwan sendiri akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang, dan saya dapat meyakinkan semua orang kami terlibat dengan Taiwan di semua tingkatan," ujar Christensen

 

Seperti kebanyakan negara, AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Tetapi AS merupakan pendukung terkuat Taiwan di panggung dunia dan sumber utama persenjataan.

China telah menawarkan vaksin kepada Taiwan, tetapi pemerintah Taiwan menolak. Taiwan mengatakan China belum memberikan informasi yang memadai tentang vaksin buatannya dan telah mencoba memblokir akses Taiwan ke vaksin secara internasional.

Taiwan telah memesan lebih dari 20 juta vaksin dari AstraZeneca dan Moderna  serta mengembangkan vaksinnya sendiri. Sejauh ini lebih dari 700 ribu dosis AstraZeneca telah tiba di Taiwan.

Kantor Urusan China di Taiwan mengatakan, Taiwan menggunakan banyak alasan berbeda untuk menghalangi orang-orangnya mendapatkan vaksin dari China. Juru bicara Kantor Urusan China di Taiwan Zhu Fenglian mengatakan, penolakan Taiwan terhadap vaksin China adalah hambatan politik terbesar untuk terbebas dari pandemi Covid-19.

"Ini adalah hambatan politik terbesar bagi rekan-rekan Taiwan untuk keluar dari epidemi secepat mungkin," kata Zhu. 

Lonjakan kasus Covid-19 di Taiwan meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk menerima vaksin dari China. Taipei menuduh Beijing menyebarkan berita palsu dan mencegah partisipasinya secara penuh di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara Beijing mengatakan, Taipei memainkan permainan politik dengan menolak vaksin China.

 
Berita Terpopuler