Pantai Pangandaran Tetap Ramai Meski Sudah Ditutup

Pengunjung tetap ramai mendatangi Pantai Pangandaran meski telah ditutup.

Republika/Bayu Adji P
Suasana kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Ahad (16/5). Kawasan itu tetap terlihat ramai meski akses masuk ke Pantai Pangandaran ditutup.
Rep: Bayu Adji P   Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Wisatawan di kawasan Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, tetap ramai pada Ahad (16/5). Padahal, kawasan itu sudah ditutup sejak Ahad pagi. 

Baca Juga

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, wisatawan tetap bermain di pantai. Beberapa d antaranya juga terlihat berteduh di bawah pohon. Sementara petugas terus melakukan pengawasan kepada wisatawan yang beraktivitas. 

Salah seorang wisatawan di Pantai Pangandaran, Sarman (26 tahun) mengaku sejak Sabtu (15/5) menginap di tempat itu. Ia bersama puluhan temannya tak menginap di hotel atau vila, melainkan mendirikan tenda di pinggir pantai. 

"Emang ingin ke pantai. Karena yang deket itu Pangandaran, jadi kita ke sini," kata lelaki asal Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis itu kepada Republika.co.id.

Sarman mengaku datang ke Pangandaran bersama 22 orang temannya. Mereka datang dengan menggunakan satu unit mobil pikap. Sarman sadar, saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir. Namun, ia bersama teman-temannya tetap tak takut untuk berwisata. 

"Kalau menurut saya, yang penting kita tetap beraktivitas. Justru kalau di rumah aja jadi kurang imun," ujarnya.

 

Salah seorang wisatawan lainnya, Faisal (21) juga tak takut berwisata meski pandemi Covid-19 belum berakhir. Ia bahkan bersama belasan anggota keluarganya sudah niat ke Pangandaran sejak jauh-jauh hari.  

"Memang sengaja mau ke sini. Sekalian mau ke rumah saudara," kata lelaki asal Bandung itu.

Faisal mengatakan datang ke Pangandaran bersama keluarganya secara rombongan menggunakan empat unit mobil. Mereka berangkat dari Bandung sejak Sabtu (15/5) malam dan tiba di Pangandaran pada Sabtu sekitar pukul 06.00 WIB. Ia mengaku tak menemui penyekatan selama perjalanan dari Bandung ke Pangandaran. 

"Tadi pagi kita masuk memang sudah ditutup, tapi bilang mau ke rumah saudara bisa masuk," ucapnya.

Menurut Faisal, berwisata membuat dirinya lebih bahagia. Alhasil, lanjut dia, secara otomatis imun akan meningkat jika seseorang bahagia. 

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran menutup akses ke seluruh objek wisata di daerah itu pada Ahad. Penutupan itu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pangandaran, Kusdiana mengatakan, pihaknya juga mendapat instruksi dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) untuk menutup objek wisata. Sebab, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran dinilai sudah terlalu padat.

"Ini untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan," kata dia.

 

 
Berita Terpopuler