Puluhan Jenazah Ditemukan Mengambang di Sungai Gangga, India

Otoritas Buxar telah menemukan 70 jenazah yang diduga pasien Covid-19

Anadolu Agency
ILUSTRASI. Pekerja migran dan tunawisma mandi di Sungai Yamuna selama masa pandemi virus korona (Covid-19) di New Delhi, India pada 14 April 2020.
Red: Muhammad Subarkah

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Puluhan jenazah ditemukan mengambang di Sungai Gangga India di Kota Ghazipur, negara bagian Uttar Pradesh, pada Selasa, sehari setelah jasad yang membusuk terlihat di tepi sungai di Kota Buxar di negara bagian Bihar.

Otoritas tengah menyelidiki masalah ini untuk mencari tahu dari mana jenazah itu berasal.

Menurut laporan media, penduduk setempat menduga itu adalah jenazah pasien Covid-19.

Inspektur Polisi Buxar Neeraj Kumar Singh mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa sejauh ini mereka telah menemukan 71 mayat.

"Kami memperkirakan jenazah ini berumur empat sampai lima hari. Kondisinya sudah sangat membusuk," ungkap Singh.

"Pemeriksaan jenazah sudah dilakukan, dan kami juga melakukan kremasi," tambah dia seperti dilansir Anadolu Agency.

India tengah berjuang melawan gelombang kedua Covid-19 yang menyebabkan sistem kesehatannya kolaps, di mana banyak rumah sakit kekurangan pasokan oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan Covid-19 seperti Remdesivir.

Angka kematian di negara bahkan mencapai 4.000 jiwa per harinya.

“Insiden jenazah yang ditemukan mengambang di Gangga di wilayah Buxar sangat disayangkan. Ini harus diinvestigasi," cuit Menteri Persatuan Gajendra Singh Shekhawat di Twitter.

Pada Rabu, 348.421 kasus baru dilaporkan di negara itu. Total kasus Covid-19 di negara itu kini mencapai 23,34 juta.

India mencatat 4.205 kematian akibat Covid-19 pada Rabu (12/5). Jumlag ini merupakan terbanyak dalam satu hari sejak dimulainya pandemi.

Jumlah kematian di negara itu kini mencapai 254.197 jiwa.

Setidaknya 348.421 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

Total kasus Covid-19 di India melampaui 23,34 juta.

Para ahli telah merekomendasikan uji coba Tahap 2 dan 3 untuk vaksin Covid-19 buatan perusahaan Biotech Covaxin pada anak di bawah umur berusia antara 2 hingga 18 tahun.

Keterangan foto: Kerabat korban virus korona (Covid-19) melakukan ritual terakhir, saat kremasi, di krematorium di New Delhi, India pada 9 Mei 2021.

Negara berpenduduk padat itu tengah berjuang menghadapi gelombang ketiga pandemi yang menyebabkan kolapsnya sistem kesehatannya, di mana banyak rumah sakit melaporkan krisis pasokan oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan Covid-19.

 
Berita Terpopuler