Skotlandia Minta Israel Berhenti Serang Masjid Al Aqsa

Menteri Besar Skotlandia menilai Israel melanggar hukum internasional.

Anadolu Agency
Skotlandia Minta Israel Berhenti Serang Masjid Al Aqsa. Kondisi Masjidil Aqsa pasca penyerangan polisi Israel, Jumat malam (7/5/2021).
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Menteri Besar Skotlandia Nicola Sturgeon pada Sabtu (8/5) mengutuk kekerasan yang dilakukan oleh otoritas Israel terhadap Muslim Palestina saat mereka beribadah di Masjid Al Aqsa, Yerusalem. Dalam sebuah cicitan di Twitter-nya, ia meminta pemerintah Israel mendengarkan seruan komunitas internasional dan menghentikan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsa serta penggusuran illegal di Sheikh Jarrah.

Baca Juga

“Menyerang tempat ibadah kapan saja adalah tercela, tapi menyerang masjid selama Ramadhan sama sekali tak bisa dimaafkan,” kata Sturgeon.

Sturgeon menyebut tindakan Israel merupakan pelanggaran hukum internasional. Seharusnya, Israel harus memperhatikan seruan menghentikan kekerasan secepat mungkin. Demi membela Palestina, ia juga menggunakan tagar #SheikhJarrah yang menjadi trending di Twitter dalam sepekan terakhir.

Bulan ini, Pengadilan Distrik Yerusalem Israel memerintahkan keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Yerusalem Timur yang diduduki harus mengosongkan rumah mereka. Hingga 60 orang, termasuk 17 anak-anak akan dipindahkan secara paksa oleh pihak berwenang untuk memberi jalan bagi pembongkaran dan pembangunan rumah pemukim Israel.

 

Sebagai hasil dari putusan dan solidaritas dengan Sheikh Jarrah, warga Palestina telah berdemonstrasi menentang keputusan pengadilan di sejumlah wilayah, misal sekitar Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Batu. Menanggapi demonstrasi ini, polisi Israel yang dipersenjatai dengan granat asap dan setrum dengan keras membubarkan pengunjuk rasa.

Pihak berwenang juga berusaha secara paksa mencegah pertemuan Ramadhan di dalam dan sekitar masjid. Masjid Al Aqsa dan Masjid Kubah Batu yang berdekatan merupakan bagian dari Haram Al-Sharif dan merupakan situs tersuci ketiga Islam.

Daerah sekitarnya dikelola oleh Yordania. Namun, pemerintah Israel telah mengklaim daerah tersebut dengan mensponsori serangan kekerasan oleh ekstremis sayap kanan dan menyerangnya.

Dilansir MEMO, Senin (10/5), tanggapan brutal Tel Aviv telah memicu kecaman internasional di seluruh dunia dengan banyak negara menyerukan Israel menghentikan kegiatan jahatnya dan menghormati hukum internasional. Lebih dari 200 warga Palestina pada Jumat malam terluka selama serangan Israel di Al-Aqsa dan daerah pendudukan lainnya di Yerusalem Timur.

 

https://www.middleeastmonitor.com/20210509-uk-scottish-leader-condemns-israel-attacks-on-al-aqsa/

 
Berita Terpopuler