Rusia Manfaatkan Teknologi Israel untuk Bantu Assad

Pada 2010, Israel menandatangani kesepakatan untuk jual drone e Rusia.

Reuters
Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Rep: Lintar Satria Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV -- Media Israel Haaretz melaporkan dalam beberapa tahun terakhir Rusia menggunakan teknologi drone Israel. Teknologi tersebut banyak digunakan untuk membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad mempertahankan kekuasaannya.

Pada Sabtu (8/5) Middle East Monitor melaporkan artikel yang ditulis wartawan Amerika Serikat (AS) Patrick Hilsman itu menyebutkan Rusia memutuskan mendorong industri pesawat tanpa awak setelah menemukan jumlah drone mereka terlalu sedikit dalam konflik Georgia pada 2008. Jumlah itu kalah dari pesawat tanpa awak Israel yang dimiliki musuh.

Pada 2010 Israel menandatangani kesepakatan untuk menjual drone Searcher II ke Rusia senilai 400 juta dolar AS. Moskow mengadaptasi teknologi dan membeli lisensi untuk memproduksi pesawat tanpa awak mereka sendiri Forpost.

Angkatan Udara Rusia juga kerap mengikuti operasi latihan gabungan dan instruksi Israel untuk mempelajari bagaimana caranya mengoperasikan teknologi tersebut. Walaupun persepsi mengenai mempersenjatai drone, tapi pesawat tanpa awak lebih banyak digunakan untuk pengintaian daripada pertahanan.

Sebagai alat pengintaian medan pertempuran dari atas dan mengikuti lawan, Forpost banyak Rusia gunakan untuk melakukan pengintaian di Suriah. Drone itu diklasifikasi sebagai pesawat Pengintaian Intelijen atau ISR.

Fortpost tidak digunakan dalam perang tapi dipakai untuk mengirim informasi dan data ke pesawat tempur dengan awak yang lebih efisien dan akurat dalam menjatuhkan bom ke target. Teknologi drone sudah akurat dalam melepaskan tembakan.

Baca Juga

Artikel di Haaretz menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir ada banyak bukti yang melaporkan Rusia sengaja mengincar dan menyerang infrastruktur dan rumah sakit sipil di Suriah. Militer Rusia pun mencatat dan merekam serangan-serangan udara mereka untuk memamerkan kehandalan mereka.

Salah contohnya adalah rekaman serangan ganda ke sebuah rumah sakit di utara Kota Azaz, Suriah pada 2016 lalu yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia awal tahun ini. Hal ini dilakukan untuk membantah tuduhan Armenia peralatan militer Rusia tidak dapat diandalkan dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Moskow tidak sengaja mengungkapkan kejahatan perang mereka di Suriah setelah rekaman tersebut dianalisis. Dalam laporan tersebut disebutkan teknologi drone Israel digunakan untuk mempertahankan kekuasaan Assad, sekutu Rusia. n Lintar Satria 

 
Berita Terpopuler