Masih Resesi, Ekonomi Kuartal I 2021 Minus 0,74 Persen

Meski kontraksi, perekonomian menunjukkan berbaikan.

WAHYU PUTRO/ANTARA
Pekerja menggunakan alat berat meratakan tanah untuk pembangunan gedung di Sunter, Jakarta, Selasa (20/4). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi kontraksi 0,74 persen year on year (yoy) pada kuartal I 2021.
Rep: Novita Intan Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi kontraksi 0,74 persen year on year (yoy) pada kuartal I 2021. Pada tiga bulan pertama 2021, ekonomi Indonesia minus 0,96 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq).

Baca Juga

"Perekonomian Indonesia pada triwulan satu 2021 masih mengalami kontraksi,” ujar Kepala BPS Kecuk Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Rabu (5/4).

Menurutnya perekonomian global pada kuartal I 2021 menunjukkan perbaikan yang terlihat pada pergerakan indeks PMI global yang mengalami peningkatan dari Januari sampai Maret. Hal ini sejalan dengan proses vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan maupun sedang berlangsung di beberapa negara.

Harga komoditas pangan seperti minyak kelapa sawit, kedelai, dan kopi membaik. Adapun komoditas hasil tambang seperti timah, aluminium, nikel, dan tembaga di pasar internasional pada kuartal I 2021 mengalami peningkatan baik secara qtq maupun yoy.

“Ekonomi beberapa mitra dagang Indonesia pada triwulan satu 2021 telah menunjukkan pertumbuhan positif,” ucapnya.

Para Maret 2021 terjadi inflasi sebesar 0,44 persen (qtq). Jika dibandingkan posisi Maret 2020 terjadi inflasi sebesar 1,37 persen (yoy). 

 
Berita Terpopuler