Duterte Minta China Izinkan Nelayan Filipina Memancing

Presiden Duterte menilai tidak ada alasan untuk bertengkar dengan China

Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte meminta China mengizinkan nelayan Filipina memancing dengan damai di tengah sengketa maritim di Laut Filipina Barat.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte meminta China mengizinkan nelayan Filipina memancing dengan damai di tengah sengketa maritim di Laut Filipina Barat.

Baca Juga

Mengingat percakapan sebelumnya dengan Presiden China Xi Jinping, Duterte mengatakan kepada Xi bahwa tidak ada alasan untuk bertengkar karena nelayan Filipina hanya membutuhkan sesuatu untuk dimakan.

Duterte mengaku tahu keyakinan China mengenai hak kedaulatan Tiongkok atas seluruh Laut China Selatan, termasuk Laut Filipina Barat. Namun, China, kata Duterte, juga pasti mengetahui fakta bahwa rakyat Filipina lapar.

“Anda (China) tidak melupakan fakta tersebut, maka dari itu izinkan saja nelayan kami menangkap ikan dengan tenang,” kata Duterte dalam pidatonya pada Senin malam.

Duterte mengaku siap untuk berdiskusi dengan China apabila terjadi konflik di wilayah sengketa. Menurut Duterte, negaranya tidak perlu bertindak kasar terhadap China meskipun seandainya mereka terlibat sengketa maritim. Bahkan, Duterte menilai Filipina banyak berutang kepada China.

“Faktanya, kami memiliki banyak hal untuk berterima kasih kepada China atas bantuannya di masa lalu, dan bantuan yang diberikan saat ini,” ucap Duterte.

 

Adapun China mendonasikan 600.000 dosis vaksin Sinovac kepada Filipina, yang kemudian digunakan untuk memulai proses vaksinasi di Filipina pada 1 Maret 2021.

Sebelumnya, Filipina telah mengajukan setidaknya lima protes diplomatik terhadap China terkait isu Laut China Selatan, di tahun 2021. Terbaru, Filipina melayangkan protes diplomatik terkait pemblokiran Penjaga Pantai China (CCG) terhadap Penjaga Pantai Filipina (PCG) di sekitar Bajo de Masinloc, Laut China Selatan.

Menurut Departemen Luar Negeri (DFA) Filipina, CCG memblokir hingga melakukan manuver berbahaya terhadap PCG yang sedang melakukan patroli dan latihan di perairan tersebut pada 24-25 April 2021. Filipina juga memprotes keberadaan kapal ikan dan kapal milisi maritim China yang terus meningkat dan secara ilegal di zona maritim Filipina.

 
Berita Terpopuler