Inggris akan Longgarkan Lockdown, Bisnis Bisa Dibuka Lagi

Pelonggaran lockdown Inggris akan dimulai pekan depan

AP/Kirsty Wigglesworth
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Rep: Puti Almas Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa mulai 12 April mendatang, negara itu akan melonggarkan aturan pembatasan lockdown (karantina wilayah) yang diberiakukan selama pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) lebih lanjut. Ia menyebut bahwa sejumlah bisnis yang dianggap tidak penting akan dibuka kembali, demikian juga dengan kafe, pub, dan restoran luar ruangan. 

Baca Juga

Di antara bisnis yang diizinkan untuk dibuka kembali adalah salon, pusat kebugaran, dan spa. Kebun binatang, taman hiburan, perpustakaan, dan pusat komunitas di Inggris juga dapat beroperasi mulai 12 April mendatang. 

“Sebagai hasil dan peluncuran vaksin Covid-19 adalah mulai Senin (12/4) mendatang kami akan beralih ke langkah kedua dari ‘road map’,” ujar Johnson, dilansir China.org, Selasa (6/4). 

Meski demikian, Johnson mengingatkan agar orang-orang di Inggris segera melakukan vaksinasi Covid-19, meningat ancaman gelombang wabah masih melanda seluruh dunia. Pada 22 Februari, ia mengumumkan road map atau peta jalan Inggris untuk kembali ke keadaan normal dengan mencabut lockdown. 

 

Pemerintah Inggris telah menetapkan empat tes untuk mengurangi aturan lockdown, mulai dari program vaksinasi. Hampir 31,6 juta orang yang Siberian dosis pertama vaksin Covid-19 di negara itu. 

Namun, Johnson mengatakan tidak akan menggunakan ‘paspor vaksin’ di tempat-tempat publik karena tak semua orang bisa mendapatkan vaksinasi karena alasan medis. Selain itu, acara berskala besar belum akan diizinkan untuk dilakukan, hingga pengujian lebih lanjut dilakukan. 

Sebelumnya, otoritas kesehatan Inggris mengumumkan bahwa semua orang di negara itu akan dapat mengikuti tes Covid-19 cepat dan gratis dalam dua kali seminggu. Alat aliran lateral, yang dapat memberikan hasil dalam waktu sekitar 30 menit, akan tersedia secara gratis di lokasi pengujian, apotek, dan pos.

Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty mengonfirmasi bahwa jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 terus mengalami penurunan. Jumlah total kematian terkait virus corona jenis baru di negara sekarang mencapai 126.862. 

Angka-angka tersebut hanya mencakup kematian orang yang meninggal dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 pertama mereka. Para ahli telah memperingatkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam peluncuran vaksin, Inggris masih belum keluar dari masalah di tengah kekhawatiran atas varian baru virus dan gelombang ketiga pandemi di Eropa.

 
Berita Terpopuler