Kapal Hong Kong yang Pertama Lewat Terusan Suez Usai Blokade

Sebanyak 113 kapal akan melewati Terusan Suez di kedua arah pada Selasa pagi.

EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Sebuah kapal kontainer mulai bergerak di Terusan Suez, Mesir, 29 Maret 2021.
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Kapal pertama berhasil menyeberangi Terusan Suez usai hampir sepekan terblokade oleh Kapal raksasa Ever Given. Kapal pertama yang dilaporkan adalah kapal kargo berbendera Hong Kong dengan nama YM Wish.

Baca Juga

The New York Times melaporkan bahwa YM Wish diizinkan melalui jalur air tersebut sekitar pukul 01.15 GMT, menuju ke Laut Merah dan pelabuhan Saudi di Jeddah. Menurut MarineTraffic.com, banyak kapal mengikuti penyeberangan saluran YM Wish yang sukses. 

Seperti dilansir laman Sputnik, sebelumnya kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie mengatakan, bahwa pada Selasa (30/3) pukul 8.00 pagi, sebanyak 113 kapal akan melewati kanal di kedua arah.

"Tampaknya YM WISH akan menjadi kapal kontainer pertama yang keluar dari Terusan #Suez. #SuezLiveonMT," tulis akun MarineTraffic di Twitter.

Mega-kapal Ever Given berhasil diapungkan kembali pada Senin (29/3) waktu setempat. Keberhasilan itu memungkinkan navigasi di Terusan Suez untuk akhirnya dilanjutkan. 

Menurut otoritas Terusan Suez, kapal tersebut meninggalkan bagian kanal yang sempit dan memasuki danau di bagian tengahnya. Kecelakaan itu terjadi ketika kapal raksasa, dengan berat 224.000 ton dan panjang 400 meter kandas di tengah angin kencang dan badai pasir yang mempengaruhi jarak pandang. 

 

Beberapa negara dan entitas asing menawarkan bantuan kepada Mesir untuk menyelesaikan masalah tersebut, termasuk Rusia, Amerika Serikat, China, Yunani, dan Uni Emirat Arab. Laksamana Mohab Mamish, asisten presiden Mesir untuk pengembangan pelabuhan dan Terusan Suez, juga mengatakan kepada Sputnik bahwa penyumbatan saluran tersebut disebabkan oleh kondisi cuaca buruk dan bukan sabotase. 

Otoritas Terusan Suez mengatakan tidak memiliki rencana untuk melarang kapal kontainer seukuran Ever Given, dan tidak ada kesalahan saluran yang terjadi. Ironisnya, sebuah kapal yang jauh lebih besar dari Ever Given melewati kanal sesaat sebelum kecelakaan tanpa menimbulkan masalah.

Dalam kecelakaan yang tidak terduga, kapal kontainer Ever Given telah memblokade jalur air utama yang menghubungkan Asia dan Eropa selama hampir sepekan. Akibatnya, kerugian hingga 15 juta dolar AS setiap hari terjadi dan memaksa lebih dari seratus kapal untuk menunggu sampai mereka dapat melintasi saluran tersebut. 

 
Berita Terpopuler