Manasik Haji Sambil Rekreasi di Tangerang Selatan

Manasik Haji Sambil Rekreasi di Kampung Setu Tangerang Selatan.

Eva Rianti / Republika
Manasik Haji Sambil Rekreasi. Foto: Replika Kabah di tempat manasik haji Tangerang Selatan
Rep: Eva Rianti Red: Muhammad Hafil

IHRAM.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Lokasi manasik haji kerapkali menjadi tempat yang khusus dimanfaatkan untuk belajar seputar haji atau umrah bagi umat Muslim yang akan bertandang ke Mekkah. Sedikit berbeda, selain menjadi tempat belajar, lokasi manasik haji yang lebih dikenal sebagai wisata 'Replika Ka'bah' di Lubana Sengkol, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan disulap menjadi wisata religi.

Republika berkesempatan mengunjungi tempat seluas 2,5 hektar yang yang dikelola oleh Al-Mahmudah Training Center (AMTC) tersebut. Dari arah luar, tampak tempat wisata religi itu notabene didesain dengan warna seragam, yakni cokelat bata berpadu dengan warna hijau dan cream. Saat memasuki lokasi, pengunjung langsung disuguhkan dengan pemandangan replika Zamzam Tower yang didesain mirip dengan Zamzam Tower yang ada di depan Masjidil Haram.

Menuju ke arah dalam, ada banyak titik bagian replika yang menunjang serangkaian ibadah haji. Mulai dari replika ka’bah, sa’i, hingga jumrah. Replika ka’bah berada tepat di sisi tengah, lengkap dengan replika hajar aswad, maqam Ibrahim, dan hijr Ismail. Informasi dari AMTC menyebut, replika ka’bah tersebut memiliki tinggi sekitar 7 meter, atau memiliki perbandingan 1:2 dengan ka’bah di Mekkah.

Baca Juga

Tempat sai untuk manasik haji di Tangerang Selatan - (Eva Rianti / Republika)



Bergerak ke arah timur terdapat replika sa’i yang memiliki memiliki panjang sekitar 50 meter, berbanding 1 : 10 dengan lokasi sa’i di Mekkah yang memiliki panjang sekitar 500 meter. Pada tiap sisi ujung kanan dan kiri terdapat replika bukit shafa dan marwah. Tempat itu dilengkapi dengan tekstur jalan yang agak menanjak serta lampu hijau yang berfungsi sebagai penanda untuk mempercepat langkah ataupun berlari-lari kecil saat melakukan ibadah sa’i.

Selanjutnya, replika jumrah yang meliputi tiga bangunan, yakni aqabah, wustha, dan ula. Tempat dengan luas sekitar 300 meter persegi tersebut menjadi lokasi untuk menjalankan rangkaian ibadah haji berupa melempar batu kerikil. Disediakan batu-batu kecil di beberapa titik sekitar lokasi replika jumrah. Di sebelahnya, terdapat lokasi yang dijadikan replika arafah, namun masih dalam tahap pembangunan.

Selain replika-replika manasik haji, di lokasi tersebut juga tersedia fasilitas lain berupa bioskop yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk menonton film. Saat ini diketahui film yang tersedia di bioskop berkapasitas 200 orang tersebut baru ada satu, yakni berjudul Jojo and Friends. Di samping bioskop tampak food court yang menjajakan ragam makanan, termasuk makanan khas Arab, yakni kebab.

Salah satu pengunjung, Endang (65 tahun) saat ditemui Republika di lokasi Replika Ka’bah mengungkapkan rasa bungahnya bisa bertandang ke tempat wisata religi tersebut. Pasalnya, dia mengaku seolah bernostalgia, mengingat pengalamannya melaksanakan ibadah haji pada tiga tahun yang lalu.

“Senang ya setelah sampai di sini, kita ingat memori waktu ke Mekkah. Jadi bernostalgia,” ujar Endang sambil menceritakan sejumlah memori yang masih diingatnya saat ke Mekkah, Sabtu (27/3).

Dia menuturkan, dengan mendatangi tempat wisata religi tersebut, rasa rindunya terhadap ka’bah menjadi cukup terobati. Sebab, menurutnya terbang ke Mekkah untuk kembali menjalani rangkaian ibadah haji atau umrah di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini akan terasa lebih sulit daripada sebelum-sebelumnya.


“Kita punya tabungan, ada duit buat ke sana (Mekkah), tapi enggak bisa ke sana karena susah ada Covid-19, jadi ke sini dulu untuk mencerahkan, jadi tetap semangat untuk beribadah,” tuturnya.

Replika tempat melontar jumroh di tempat manasik haji Tangerang Selatan - (Eva Rianti / Republika)



Menurut pengamatannya, tempat tersebut memang cukup mirip dengan kondisi dan tata letak bangunan yang ada di Masjidil Haram sehingga dinilai representatif. Orang-orang yang belum ke Mekkah, kata dia, bisa belajar banyak dari tempat tersebut supaya saat bertandang ke sana, tidak terlalu bingung.

Endang yang merupakan seorang guru agama di daerah Jakarta Timur itu mengaku akan mengajak rekan-rekannya serta murid-muridnya untuk mengunjungi tempat manasik haji sekaligus tempat wisata religi tersebut. “Iya jadi gambaran, kalau mau ke sana (Mekkah) enggak bingung. Jadi belajar dulu ilmunya, sejarahnya, biar bisa menghayati. Rencana nanti mau mengajak yang lainnya untuk ke sini, jalan-jalan religi,” kata dia.

Sementara itu, Manajer Marketing AMTC Andre menyampaikan, wisata Replika Ka’bah telah dibangun sejak Oktober 2019 lalu dan telah diresmikan pada Januari 2021. Namun, pengoperasionalannya baru dimulai pada Maret 2021.

Sejak mulai dibuka untuk umum, dia mengatakan, pengunjung tempat wisata tersebut notabene dari luar wilayah Tangerang Selatan. “Sekitar 60 sampai 70 persen pengunjung dari luar Tangsel. Seperti Bekasi, Jakarta, Cibubur, Bogor, bahkan Cianjur,” ujar Andre kepada Republika.

Menurut catatannya, kapasitas tempat wisata tersebut mencapai sekitar 2.500 sampai 3.000 pengunjung pada saat kondisi normal. Sementara pada saat pandemi kapasitasnya terbatas, yakni hanya sekitar 500 pengunjung. Untuk memberi pemahaman yang lebih dalam tentang ibadah haji, Andre menyebut di tempat itu turut tersedia mutawif berpengalaman untuk memandu para pengunjung.

Ke depan, Andre mengatakan akan terus melakukan pengembangan terhadap tempat wisata religi tersebut. Diantaranya pembangunan penginapan berbentuk semi hotel yang bisa dimanfaatkan bagi pengunjung yang membutuhkan pembelajaran lebih mendalam mengenai haji atau umrah sehingga tidak cukup hanya satu hari.

Untuk memasuki tempat wisata 'Replika Ka'bah', pengunjung reguler perlu mengeluarkan biaya masuk sebesar Rp80 ribu. Itu sudah termasuk biaya untuk menonton film di bioskop yang ada di dalamnya.

 
Berita Terpopuler