Dokter Myanmar Gelar Demonstrasi Antikudeta Saat Fajar

247 orang telah tewas selama protes nasional menentang kudeta Myanmar.

AP
Dokter Myanmar Gelar Demonstrasi Antikudeta Saat Fajar. Para pengunjuk rasa bersiap untuk membela diri saat mereka berkumpul di kotapraja Tarkata, Yangon, Myanmar Sabtu, 20 Maret 20201. Protes terhadap pengambilalihan militer bulan lalu berlanjut Sabtu di kota-kota di seluruh Myanmar meskipun ada tindakan keras oleh pasukan keamanan yang telah merenggut lebih dari 200 nyawa.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MANDALAY -- Para dokter dan petugas kesehatan di Mandalay, Myanmar memulai demonstrasi antikudeta. Mereka melakukan pawai damai saat fajar untuk meminimalkan risiko konfrontasi dengan pasukan keamanan.

Baca Juga

Dilansir dari Aljazirah, sebuah video yang diposting oleh portal berita Mizzima menunjukkan ratusan orang mengenakan jas putih, berbaris di jalan-jalan yang sepi tepat saat langit mulai cerah pada Ahad (21/3).

"Kegagalan rezim militer, tujuan kami, itu tujuan kami," teriak mereka.

Unjuk rasa itu terjadi ketika Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pemantau, mengatakan setidaknya 247 orang telah tewas selama protes nasional menentang perebutan kekuasaan militer pada 1 Februari. Hampir semua yang tewas adalah korban penembakan, dan dalam banyak kasus ditembak di kepala.

Korban tewas meningkat pada Ahad malam ketika pasukan keamanan menembaki sebuah kelompok yang mendirikan barikade di pusat kota Monywa. Penembakan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai beberapa lainnya.

 

Di tengah kekerasan yang meningkat, rakyat Myanmar bertekad menolak kembali pemerintahan militer dan memikirkan cara-cara baru untuk menunjukkan perlawanan mereka. Selain pawai fajar dokter, para insinyur di Mandalay mengadakan apa yang disebut sebagai "deminstrasi tanpa manusia".

Sebuah taktik yang semakin populer yang melibatkan antrean papan nama di jalan-jalan atau tempat umum lainnya sebagai perwakilan pengunjuk rasa manusia. Sementara itu, pengunjuk rasa di hampir 20 lokasi di seluruh negeri melakukan protes dengan cahaya lilin pada Sabtu malam hingga Ahad.

Para pengunjuk rasa di beberapa tempat diikuti oleh biksu Buddha yang memegang lilin membuat bentuk salam protes tiga jari. Juru bicara pemerintah militer tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, tetapi dia sebelumnya mengatakan pasukan keamanan menggunakan kekuatan hanya jika diperlukan.

Negara-negara Barat telah berulang kali mengutuk kudeta dan kekerasan tersebut. Tetangga Asia, yang selama bertahun-tahun menghindari saling mengkritik, juga mulai angkat bicara.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada Jumat lalu kekerasan harus segera dihentikan. Dia menyerukan pertemuan mendesak pengelompokan regional Asia Tenggara, di mana Myanmar adalah salah satu anggotanya.

 

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mendukung seruan itu, mengatakan dia terkejut dengan penggunaan kekerasan mematikan terus-menerus terhadap warga sipil. Singapura juga telah menyatakan ketidaksetujuannya.

Meski ditekan, militer Myanmar tidak menunjukkan tanda-tanda menghentikan kudeta. Jenderal Senior Min Aung Hlaing membenarkan perebutan kekuasaan yang mengklaim pemilihan 8 November yang mengembalikan partai pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi ke tampuk kekuasaan adalah penipuan, sebuah tuduhan yang ditolak oleh komisi pemilihan. Dia telah menjanjikan pemilihan baru tetapi belum menetapkan tanggal.

Pada Sabtu, pemimpin kudeta mengunjungi pulau-pulau Coco, salah satu pos terdepan paling strategis di Myanmar, sekitar 400 kilometer dari selatan Yangon. Ia mengingatkan anggota angkatan bersenjata di sana bahwa tugas utama mereka adalah mempertahankan negara dari ancaman eksternal.

Surat kabar Kyemon yang dikelola pemerintah secara mencolok menampilkan kutipan dari pahlawan kemerdekaan Aung San, ayah Suu Kyi, yang pada tahun 1947 berkata: "Merupakan kewajiban setiap orang untuk mengorbankan hidup mereka dan mempertahankan serta melawan penghinaan negara asing."

 

Aung San Suu Kyi (75 tahun) menghadapi tuduhan penyuapan dan kejahatan lain yang membuatnya dilarang dari politik dan dipenjara jika terbukti bersalah. Pengacaranya mengatakan tuduhan itu dibuat-buat. Gerakan perlawanan mendapat dukungan selama akhir pekan ini dari para demonstran di beberapa tempat di luar negeri, termasuk Tokyo, Taipei di Taiwan, dan Times Square di New York City. 

 
Berita Terpopuler