China Akui Mulai Kekurangan Cip

China adalah pembeli semikonduktor terbesar di dunia.

reuters
Saat ini dunia sedang mengalami kekurangan cip yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, kerja sama dan inovasi harus lebih diperdalam lagi.
Rep: Haura Hafizhah Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC) China Zhou Zixue mengatakan, saat ini dunia sedang mengalami kekurangan cip yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena itu, kerja sama dan inovasi harus lebih diperdalam lagi.

"Jika Anda adalah pemain berpengalaman, Anda akan ingat kalau pada 1999 ada krisis serupa seperti ini di industri ini, tapi itu jauh lebih kecil," katanya, Kamis (18/3).

Kemudian, ia melanjutkan dalam hal ini dari sekarang harus memperhatikan kerja sama dan inovasi agar industri dapat menghadapi apa pun tantangannya. "Perlu persiapan untuk hadapi tantangan apa pun," kata dia.

Diketahui, China adalah pembeli semikonduktor terbesar di dunia, tetapi produksi dalam negeri marginal. Penjualan di China tumbuh 17,8 persen pada 2020 dari tahun sebelumnya menjadi 891 miliar yuan ($ 137 miliar).

Kebutuhan China untuk mengurangi ketergantungan pada perusahaan cip luar negeri menjadi jelas tahun lalu, ketika sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap pembuat perangkat keras yang berbasis di Shenzhen Huawei Technologies Co Ltd mencegahnya dari sumber komponen dan melumpuhkan bisnis ponsel cerdas yang pernah booming.

Tidak lama kemudian, penyebaran Covid-19 mengganggu rantai pasokan dan akhirnya menyebabkan kelangkaan cip di pasaran.  Setelah terkonsentrasi di industri otomotif, krisis kini telah menyebar ke berbagai elektronik dan mencapai bagian paling atas dari rantai pasokan cip.

 

 
Berita Terpopuler