Ribuan Warga Paraguay Tuntut Kongres Makzulkan Presiden

Presiden Paraguay dianggap gagal menangani krisis Covid-19

AP/Jorge Saenz
Seorang perawat mendorong korban COVID-19 dari kamar mayat kepada kerabat yang datang untuk mengambil jenazah di Rumah Sakit Nasional di Itagua, Paraguay, Senin, 7 September 2020.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, ASUNCION -- Ribuan rakyat Paraguay berkumpul di depan Gedung Kongres di Asuncion. Unjuk rasa menuntut Kongres memakzulkan Presiden Mario Abdo atas kegagalannya menangani krisis Covid-19 sudah memasuki hari keempat.

Baca Juga

Sebagian besar pengunjuk rasa memakai memakai kaus sepak bola dan membawa bendera nasional bersorak. Mereka berteriak 'Marito mundur' dan 'semua orang keluar'. Pengunjuk rasa mengkritik pemerintahan karena rumah-rumah sakit kekurangan obat-obatan dan ranjang unit gawat darurat di tengah kasus infeksi Covid-19 melonjak tajam.

"Di rumah-rumah sakit tidak ada suntikan, tidak ada ranjang," kata seorang laki-laki muda yang mengaku bernama Dudu Davalos pada stasiun televisi setempat.

"Mereka punya waktu satu tahun untuk melakukan persiapan dan tidak melakukan apa pun," kata Davalos yang datang dari Kota Hernandarias yang terletak 340 kilometer sebelah timur Asunción.

Unjuk rasa hari Jumat (5/3) berakhir dengan bentrokan setelah polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Demonstrasi Sabtu (6/3) dan Ahad (7/3) cenderung lebih damai setelah massa bergeser ke kediaman presiden di pemukiman kelas atas di Asunción.

Pengunjuk rasa dan sejumlah anggota parlemen sudah mendorong agar Abdo dimakzulkan walaupun ia masih memiliki cukup dukungan untuk mengatasi tantangan apa pun. Tetapi ia sudah dipaksa untuk merombak kabinetnya 'demi ketenangan'.

 

Pada Senin (8/3) lalu, ia menunjuk Kepala Staf Presiden yang baru dan mengkonfirmasi dokter Julio Borba sebagai menteri kesehatan yang baru. Sidang pemakzulan hanya dapat digelar dengan dukungan dari kelompok yang dipimpin mantan Presiden Horacio Cartes bersama Partai Colorado yang berkuasa.

Para anggota parlemen mengatakan sebelum membuat keputusan mereka akan menganalisis perubahan yang Abdo janjikan. Paraguay cukup berhasil menahan angka infeksi virus corona tapi sejak September jumlah kasus infeksi melonjak tajam dan mencapai rekornya pada bulan ini.

Kementerian Kesehatan Paraguay melaporkan Senin kemarin jumlah kasus infeksi bertambah 1.817 dan kasus kematian bertambah 25. Sehingga, total kasus infeksi di negara Amerika Latin itu menjadi 169.870 dan kasus kematian terkait virus korona menjadi 3.343.

Sejumlah menteri kesehatan di Amerika Latin mengundurkan diri karena dianggap gagal mengatasi pandemi virus corona antara lain menteri kesehatan Peru, Argentina dan Ekuador. 

 
Berita Terpopuler