LeBron James Tanggapi Kritikan Ibrahimovic

LeBron James menanggapi kritikan Zlatan Ibrahimovic

AP Photo/Mark J. Terrill
Penyerang Los Angeles Lakers LeBron James melakukan selebrasi setelah mencetak gol dan melakukan pelanggaran pada paruh kedua pertandingan bola basket NBA melawan Los Angeles Clippers pada 8 Maret 2020, di Los Angeles.
Rep: Afrizal Roshikul Ilmi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LeBron James menanggapi kritikan Zlatan Ibrahimovic tentang aktivisme sosialnya dan menunjukkan kemunafikan komentar bintang AC Milan itu. Ibrahimovic mengatakan adalah sebuah kesalahan dan tidak terlihat bagus saat James dan orang terkenal lainnya terlibat dalam politik.

Baca Juga

"Dia adalah orang yang sama yang mengatakan ketika dia kembali ke Swedia karena nama belakangnya bukanlah nama belakang yang pasti, bahwa dia merasa ada rasisme yang terjadi ketika dia berada di lapangan," kata James dikutip dari ESPN, Sabtu (27/2).

"Saya berbicara dari pikiran yang sangat terpelajar, jadi saya jenis orang yang salah untuk benar-benar pergi karena saya mengerjakan pekerjaan rumah saya," katanya.

Beberapa tahun lalu, Ibrahimovic mengatakan dia menjadi sasaran rasisme yang menyamar di negara asalnya, Swedia, karena asal-usulnya dari Bosnia memberinya nama belakang yang tidak terdengar seperti bahasa Swedia secara tradisional.

 

"Saya bukan Andersson atau Svensson," kata Ibrahimovic kepada Canal + pada 2018, merujuk pada apa yang dianggapnya perlakuan rasis dari media. "Jika aku seperti itu, percayalah, mereka akan membelaku bahkan jika aku merampok bank. Mereka akan membelaku," katanya.

James tidak terpengaruh oleh sikap Ibrahimovic terhadapnya dan menjelaskan mengapa dia mendekati masalah di luar pengadilan dengan cara yang dia lakukan. "Saya tidak akan pernah diam tentang hal-hal yang salah," kata James.

"Saya berkhotbah tentang orang-orang saya, dan saya berkhotbah tentang kesetaraan, ketidakadilan sosial, rasisme, penindasan pemilih yang sistematis. Hal-hal yang terjadi di komunitas kami," tegasnya.

James selalu merasa menjadi bagian dari komunitasnya dan melihat hal-hal yang sedang terjadi. Ia tahu apa yang masih terjadi karena ia memiliki sekelompok lebih dari 300 anak di sekolah yang mengalami hal yang sama, dan mereka membutuhkan suara.

 

"Dan saya adalah suara mereka. Saya adalah suara mereka, dan saya menggunakan platform saya untuk terus menjelaskan segala sesuatu yang mungkin terjadi, tidak hanya di komunitas saya, tetapi di seluruh negara ini dan di seluruh dunia," katanya.

"Jadi, tidak mungkin saya hanya berpegang pada olahraga, karena saya memahami bagaimana platform ini dan seberapa kuat suara saya," tegasnya.

 
Berita Terpopuler