Perceraian Bukan Alasan tak Bisa Kompak Asuh Anak

Ada beberapa kiat agar co-parenting bisa berjalan efektif.

www.freepik.com
Ada beberapa kiat agar co-parenting bisa berjalan efektif.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehidupan pernikahan mungkin tak selalu berjalan dengan mulus. Ada kalanya, pasangan suami dan istri dipertemukan dengan perpisahan. Meski begitu, anak tetap akan membutuhkan peran mereka sebagai orang tua.

Pasangan suami-istri yang telah berpisah tetap dapat menjalankan peran mereka sebagai orang tua melalui co-parenting. Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar co-parenting ini dapat berjalan efektif. Berikut ini adalah lima di antaranya, seperti dilansir WebMD, Rabu (24/2).

Baca Juga

Singkirkan Amarah
Kedua orang tua perlu fokus pada kebutuhan anak mereka dan mengesampingkan amarah yang mungkin dimiliki terhadap mantan pasangan. Semakin besar amarah yang dimiliki oleh pihak orang tua, semakin besar jarak yang tercipta.

"Semakin orang tua yang bercerai bisa berhubungan baik, semakin fleksibel mereka (dalam pengasuhan anak)," jelas profesor emerita di bidang sosiologi dari University of Southern California di Los Angeles Constance Ahrons PhD.

Hindari Topik Pembicaraan Sensitif
Komunikasi di antara kedua orang tua yang sudah berpisah perlu disertai dengan kesepakatan mengenai hal apa yang bisa dan tidak bisa dibicarakan. Keduanya perlu memahami topik-topik apa saja yang dapat memicu pertengkaran dan perlu dihindari.

"Mereka perlu menjaga percakapan mereka di dalam jalur yang benar dan fokus terhadap pengasuhan," pungkas Ahrons.

Orang tua yang menjalani co-parenting Robin Wilson dari Myrtle Beach mengatakan kemampuan untuk mengakui kesalahan dapat menjadi aset yang baik bagi orang tua yang melakukan co-parenting. Mengakui kesalahan bukan menunjukkan kelemahan. Sikap tersebut justru dapat menjadi contoh bagi anak bahwa dua orang yang memiliki masa lalu sulit bisa beradaptasi.

"Dan memiliki hubungan baru yang lebih sehat," papar Wilson.

Rencanakan Jadwal yang Sesuai
Dalam menjalani co-parenting, orang tua juga perlu menghormati waktu yang dimiliki mantan pasangan untuk bersama anak. Kedua pihak perlu memahami bawa anak mereka memiliki hak untuk bisa bersama dengan kedua orang tuanya.

Orang tua yang menjalani co-parenting Clifford Kipp dari Marietta juga melakukan hal ini. Kipp mengatakan dia dan mantan pasangannya sama-sama ingin memiliki waktu berkualitas dengan anak-anak mereka. Oleh karena itu, keduanya sepakat untuk tidak memperjuangkan hak asuh anak di pengadilan.

Kipp dan mantan pasangannya memilih untuk membagi waktu bersama anak mereka secara adil. Dalam pembagian waktu ini, anak-anak mereka secara bergantian tinggal bersama Kipp atau mantan pasangan Kipp setiap satu pekan.

Bekerja Sama
Meski sudah berpisah sebagai pasangan suami-istri, orang tua tetap bisa bekerja sama dalam menjalankan peran mereka sebagai keluarga bagi anak. Bila ada suatu masalah terjadi pada anak mereka, kedua orang tua dan anak dapat berkumpul bersama untuk membicarakan masalah tersebut dan bekerja sama mencari solusi.

Patuhi Aturan
Setiap rumah tangga memiliki aturan masing-masing. Aturan yang dapat bekerja dengan baik pada satu rumah tangga belum tentu bisa bekerja secara efektif di rumah tangga lain. Pandemi Covid-19 turut memberikan kerumitan dalam menentukan aturan ini.

Ahrons mencontohkan, kedua orang tua bisa memiliki perbedaan pendapat mengenai apa yang aman dan tidak aman dilakukan anak di masa pandemi. Salah satu orang tua mungkin menganggap anak mereka boleh-boleh saja bermain dan mengunjungi rumah teman. Akan tetapi, pihak orang tua lainnya merasa hal tersebut tidak aman untuk dilakukan.

Orang tua perlu menyadari bahwa perbedaan pendapat bisa terjadi. Untuk menyikapinya, kedua belah pihak orang tua harus mendiskusikan dan menetapkan aturan dasar terkait hal-hal tersbeut.

"Setiap kali orang tua tidak sepaham, anak-anak yang akan menderita," ungkap Ahrons.

Terkadang kedua orang tua mungkin tidak bisa menemukan jalan tengah terhadap perbedaan mereka. Dalam situasi seperti itu, orang tua bisa meminta bantuan profesional untuk membantu mereka mencari jalan keluar terhadap perbedaan tersebut.

 
Berita Terpopuler