PBB: Serangan Houthi di Marib Ancam Nasib Pengungsi

Serangan milisi Houthi Yaman untuk merebut kota Marib ancam ratusan ribu pengungsi

AP
Kelompok pemberontak Houthi Yaman
Rep: Meiliza Laveda Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, MARIB – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan serangan milisi Houthi Yaman untuk merebut kota Marib mengancam ratusan ribu orang yang mengungsi. Ini akan mempersulit upaya diplomatik untuk mengakhiri perang.

Wilayah kaya gas Marib telah menjadi tempat perlindungan bagi ratusan ribu orang yang melarikan diri dari kekerasan selama perang enam tahun di Yaman. Seorang pejabat pemerintah mengatakan kekhawatiran para pengungsi semakin meningkat.

“Serangan di kota itu akan menempatkan dua juta warga sipil dalam risiko dengan ratusan ribu berpotensi terpaksa melarikan diri. Kondisi ini sangat tidak bisa dibayangkan,” kata Kepala Bantuan PBB, Mark Lowcock pada hari Selasa (16/2).

Baru-baru ini ketegangan semakin meningkat tidak hanya dari milisi Houthi yang berusaha menguasai Marib tapi serangan pesawat tak berawak intensif ke Arab Saudi. Riyadh yang terlibat dalam Koalisi Arab untuk memerangi Houthi mengatakan satu serangan memicu kebakaran di pesawat sipil di sebuah bandara di selatan Arab Saudi pada Rabu pekan lalu.

Peningkatan ini bertepatan dengan dorongan baru oleh PBB dan Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri perang. Menurut PBB, hal tersebut telah menciptakan krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Oleh karena itu, Washington mencabut penunjukan Houthi sebagai kelompok teroris.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths mengatakan dimulainya kembali permusuhan Houthi di dekat Marib sangat mengkhawatirkan pada saat momentum diplomatik baru. Departemen Luar Negeri AS pada Selasa mendesak Houthi untuk menghentikan pergerakan mereka di Marib dan beralih ke negosiasi.


Menteri Informasi Yaman mengatakan serangan Houthi dalam beberapa hari terakhir telah menghantam kamp-kamp pengungsi internal (IDP) yang menyebabkan orang-orang melarikan diri. Direktur Unit Manajemen Kamp Pengungsian Pemerintah, Najeeb al-Saadi menjelaskan kepada Reuters, Houthi menyerang empat kamp di timur kota Marib pada Senin lalu sehingga dua lokasi dievakuasi total.

Penduduk di kota Marib yang terletak di sebelah timur ibu kota yang dikuasai Houthi, Sanaa, menyebut pada Selasa, mereka telah mendengar suara ledakan yang lebih kuat pada malam hari.

Dilansir Al Arabiya, Rabu (17/2), wilayah Yaman terbagi menjadi dua, yaitu wilayah yang diakui pemerintah dan internasional di selatan dan wilayah yang dikuasi milisi Houthi di utara. Houthi menggulingkan pemerintah di ibu kota Sanaa pada akhir 2014.

Garis depan Yaman sebagian besar berada di jalan buntu selama bertahun-tahun. Selain itu, kota Marib merupakan garis pertahanan terakhir. Organisasi Internasional PBB untuk Migrasi (IOM) mengatakan 106.449 orang telah mengungsi akibat pertempuran di sepanjang garis depan Marib selama setahun. Mereka memperingatkan tambahan 385.000 orang dapat mengungsi da nada 125 lokasi pengungsian di sekitar Marib.

 
Berita Terpopuler