AS Kecam Serangan Roket ke Pangkalan Militernya di Irak

Serangan roket menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai enam orang lainnya.

anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengecam serangan roket yang menargetkan pangkalan militer negaranya di Kurdistan, Irak, pada Senin (15/2). Insiden itu menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai enam orang lainnya.

Baca Juga

"Kami marah dengan serangan roket hari ini di Wilayah Kurdistan Irak. Laporan awal menunjukkan serangan itu menewaskan satu kontraktor sipil dan melukai beberapa anggota Koalisi, termasuk satu anggota layanan Amerika serta beberapa kontraktor Amerika," kata Blinken dalam sebuah pernyataan.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari kontraktor sipil yang tewas dalam serangan tersebut. "Saya telah menghubungi Perdana Menteri Pemerintah Regional Kurdistan Masrour Barzani untuk membahas insiden tersebut dan berjanji mendukung semua upaya untuk menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata Blinken.

 

Serangan roket menghantam pangkalan militer AS yang berada di dekat Bandara Internasional Erbil. "Laporan awal bahwa penembakan tidak langsung mendarat di Pasukan Koalisi di Erbil malam ini. Ada satu kontraktor sipil tewas, lima kontraktor sipil terluka, dan 1 anggota layanan AS terluka," kata Juru Bicara Kolonel Wayne Marotto, dikutip laman Al Arabiya.

Sumber keamanan Kurdi mengungkapkan, setidaknya tiga roket mendarat di dekat Bandara Internasional Erbil. Pemerintah daerah Kurdi mengonfirmasi adanya beberapa roket yang menghantam Erbil sekitar pukul 21.30 waktu setempat. Mereka menyebut beberapa orang terluka, tapi tak memberikan penjelasan lebih terperinci.

Sebuah kelompok bernama Saraya Awliya al-Dam mengaku bertanggung jawab atas serangan di pangkalan pimpinan AS itu. Mereka mengatakan menargetkan "pendudukan Amerika" di Irak. Namun, kelompok tersebut tidak memberikan bukti atas klaimnya.

 
Berita Terpopuler