5 Merek Soda Populer yang Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Minuman soda ini berdampak buruk apabila dikonsumsi secara berlebihan.

PxHere
Minuman soda ini berdampak buruk apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman soda yang manis dan dingin tentu sangat menyegarkan. Namun di balik itu, minuman soda umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari.

Beberapa risiko yang dapat meningkat akibat konsumsi gula berlebih dari minuman bersoda adalah penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Oleh karena itu, minuman soda sebaiknya tak diperlakukan selayaknya air putih.

Beberapa studi telah mengungkapkan akibat buruk dari mengonsumsi minuman soda populer secara berlebihan. Berikut ini adalah dampak-dampak tersebut, seperti dilansir Eat This, Ahad (14/2).

Baca Juga

Diet Coke
Diet Coke dianggap sebagai opsi yang lebih sehat dari minuman soda biasa karena bebas dari kandungan gula. Minuman ini menggunakan pemanis buatan yang dikenal sebagai aspartame. Penggunaan pemanis buatan sebenarnya masih menjadi perdebatan di kalangan peneliti.

Sebuah studi pada 2008 dalam The Canadian Journal of Gastroenterology menemukan bahwa orang-orang yang meminum Diet Coke lebih berisiko untuk mengalami infiltrasi lemak tingkat sedang sampai berat pada organ hati dibandingkan orang yang minum soda biasa. Peneliti menilai aspartame menjadi kontributor kunci dalam terjadinya penyakit perlemakan ahti nonalkoholik.

Sebenarnya, minum Diet Coke sesekali tak akan berdampak buruk. Akan tetapi, meminumnya sebanyak satu kaleng atau lebih setiap hari kemungkinan tidak baik bagi kondisi hati di kemudian hari.

Coca-Cola
Coca-Cola diketahui mengandung sirup jagung tinggi fruktosa. Sirup jagung tinggi fruktosa merupakan gula buatan yang terbuat dari sirup jagung. Sebuah studi mengungkapkan bahwa asupan sirup jagung tinggi fruktosa berlebih dapat berujung pada resistensi insulin, kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya diabetes tipe 2.

Selain itu, konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa diyakini memainkan peran terhadap kejadian sindrom metabolik. Sindrom metabolik kerap dikaitkan dengan bermacam komplikasi, misalnya penyakit kardiovaskular.

Yang juga perlu diketahui, satu kaleng Coca-Cola berukuran 12 ons mengandung 39 gram gula tambahan. Padahal, American Heart Associaton (AHA) telah merekomendasikan bahwa asupan gula tambahan sebaiknya dibatasi menjadi 36 gram per hari untuk laki-laki dan 25 gram per hari untuk perempuan.

Seperti halnya minum Diet Coke, meminum Coca-Cola sebenarnya tidak masalah selama tidak dilakukan secara berlebih. Sebaiknya, batasi konsumsinya menjadi satu atau dua kaleng per minggu.

Pepsi
Sebuah studi dalam World Journal of Gastroenterology pernah mengulas soal dampak dari minuman bersoda dan bergula seperti Pepsi terhadap kondisi kesehatan anak. Studi tersebut menunjukkan adanya kaitan antara konsumsi soda berlebih dan obesitas pada masa kanak-kanak. Peningkatan kasus kegemukan dan obesitas pada anak-anak yang mengonsumsi soda secara rutin meningkat sebanyak 20-27,5 persen.

Pada dasarnya, anak-anak tidak kebal terhadap efek metabolik yang mungkin dipicu oleh miuman bersoda. Oleh karena itu, konsumsi minuman bersoda pada anak-anak juga perlu dibatasi agar tak berlebih dan menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Crush Pineapple
Kemasan Crush Pineapple memang tampak cerah dan ceria. Akan tetapi, warna kuning dari minuman ini bukan berasal dari sari nanas. Warna kuning tersebut diketahui berasal dari pewarna makanan bernama Yellow 5 dan Yellow 6.

Sebuah studi terhadap Yellow 5 pernah dilakukan pada sel-sel yang diisolasi dalam sebuah cawan petri. Studi pada 2015 tersebut menunjukkan bahwa bahwa Yellow 5 dapat merusak DNA pada sel darah putih, di mana kerusakan ini dapat menyebabkan sel bermutasi seiring berlalunya waktu.

Studi lain yang dilakukan peneliti Harvard University dan Columbia University mengungkapkan bahwa penggunaan Yellow 5 dapat mendorong hiperaktivitas pada anak-anak. Oleh karena itu, peneliti menganjurkan agar pewarna buatan tidak dimasukkan ke dalam pola makan anak-anak dengan ADHD.

Mesi FDA dan peneliti ternama menemukan bahwa Yellow 5 tidak menyebabkan masalah langsung terhadap kesehatan, konsumsi pewarna makanan sebaiknya dibatasi. Alasannya, beberapa penelitian mengindikasikan bahwa pewarna tersebut dapat membahayakan sel-sel tertentu seiring waktu.

Surge Citrus Flavored Soda
Meski memiliki ukuran kemasan yang cenderung kecil, yaitu 16 ons, minuman Surge Citrus Flavored Soda mengandung 55 gram gula tambahan. Menurut studi yang dilakukan selama 15 tahun dalam JAMA Internal Medicine, konsumsi gula tambahan sebesar 25 persen atau lebih dari total kalori yang dikonsumsi dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung lebih dari dua kali lipat dibandingkan konsumsi gula tambahan kurang dari 10 persen per hari.

Kandungan gula tambahan dalam minuman ini tentu sudah melebihi anjuran konsumsi gula tambahan per hari untuk laki-laki dan perempuan. Bila dikonsumsi setiap hari, dampaknya tentu tidak baik bagi kesehatan.

 
Berita Terpopuler