8.000 Rumah Warga di Kota Mamuju Rusak Akibat Gempa

Pemerintah Provinsi Sulbar berkomitmen melakukan upaya perbaikan kerusakan rumah

EPA-EFE/IQBAL LUBIS
Seorang pria mengendarai sepeda motornya melewati rumah-rumah yang ambruk setelah gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat, Indonesia, 17 Januari 2021. Sedikitnya 56 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka setelah gempa berkekuatan 6,2 skala Richter melanda pulau Sulawesi pada 15 Januari.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sebanyak 8.000 rumah warga di Kota Mamuju ibu kota Provinsi Sulbar rusak akibat gempa dengan magnitudo 6,2 sehingga butuh perbaikan.

Baca Juga

"Data rumah rusak di Kota Mamuju mencapai 8.000 unit, validasi data kerusakan rumah akibat gempa yang dilakukan pemerintah Sulbar ditargetkan selesai awal bulan Maret ini," kata Sekda Sulbar, M Idris Dp di Mamuju, Kamis (28/1).

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulbar berkomitmen melakukan upaya perbaikan kerusakan rumah dan kerusakan ini akan segera dilaporkan kepada Pemerintah Pusat.

"Selain melakukan kegiatan evakuasi, penyaluran bantuan logistik, layanan kesehatan dalam rangka tanggap darurat bencana, Pemprov Sulbar juga tengah memverifikasi dan validasi data penerima bantuan rehabilitasi rumah terdampak bencana gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju ini," ujarnya.

 

Menurut dia, data awal kerusakan rumah akan menjadi acuan pemerintah dalam melakukan rehabilitasi rumah yang dirusak gempa.

"Akan ada beberapa tim yang dibentuk untuk memastikan penerima bantuan by name, by address, by koordinat dan by eviden base, bekerja melakukan validasi kerusakan rumah, termasuk soal pemetaan rumah ke dalam kategori rusak berat, sedang atau ringan," katanya.

Ia berharap masyarakat yang rumahnya terdampak gempa untuk bisa sedikit bersabar menunggu proses dan hasil yang ditetapkan pemerintah.

"Semoga semua tahapan proses pemberian bantuan kerusakan akibat ini dapat kita lalui sesuai fakta lapangan dan berjalan dengan lancar," ujarnya.

 
Berita Terpopuler