Arab Saudi Ingin Pasok Vaksin untuk Yaman dan Afrika

Arab Saudi mengaku sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa produsen vaksin.

ANTARA/Nova Wahyudi
Vaksin Covid-19, ilustrasi
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi berencana menyediakan vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah seperti Yaman dan negara-negara Afrika. Riyadh mengaku sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa produsen vaksin.

Baca Juga

"Kami sedang bernegosiasi dengan banyak perusahaan vaksinasi untuk memberikan lebih banyak vaksinasi terutama ke negara-negara berpenghasilan rendah," kata Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al-Jadaan saat memberikan pidato di Forum Ekonomi Dunia yang digelar virtual pada Selasa (26/1), dikutip laman Asharq Al-Awsat.

Menurut Al-Jadaan, Yaman dan sejumlah negara Afrika tidak mungkin memenuhi kebutuhan vaksinnya dengan hanya mengandalkan Covax. Covax adalah program yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Misinya adalah menyediakan 20 persen vaksin Covid-19 gratis bagi negara-negara berpenghasilan rendah.

Pekan lalu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dunia berada di ambang kegagalan moral yang parah dalam berbagi vaksin Covid-19. Dia mendesak negara dan produsen mendistribusikan vaksin secara lebih adil ke seluruh dunia.

 

Ghebreyesus mengungkapkan prospek distribusi vaksin yang adil berada pada risiko serius. "Ini dapat menunda pengiriman Covax dan menciptakan skenario yang dirancang untuk dihindari Covax, dengan penimbunan, pasar yang kacau, respons yang tidak terkoordinasi dan gangguan sosial serta ekonomi yang berkelanjutan," katanya dalam pertemuan Dewan Eksekutif WHO pada 18 Januari lalu.

Ghebreyesus mengatakan pendekatan "saya pertama" dalam memperoleh vaksin membuat negara-negara miskin dan paling rentan risiko. “Pada akhirnya tindakan ini hanya akan memperpanjang pandemi,” ujar Ghebreyesus seraya mendesak negara-negara untuk menghindari kesalahan serupa selama pandemi H1N1 dan HIV.

Ghebreyesus mengatakan lebih dari 39 juta dosis vaksin telah didistribusikan di 49 negara berpenghasilan tinggi. Sementara itu hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara miskin. Seorang delegasi dari Burkina Faso, atas nama kelompok Afrika, menyatakan keprihatinan pada pertemuan Dewan Eksekutif WHO. Ia menyebut beberapa negara telah “menyedot” sebagian besar persediaan vaksin. 

 
Berita Terpopuler