Besok Divaksin Covid-19, Tidur Malam Harus Baik

Tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam sistem kekebalan yang kuat.

Piqsels
Menjelang vaksinasi, pastikan Anda mendapatkan tidur malam yang cukup.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin mendapatkan hasil maksimal dari vaksin Covid-19? Para ahli tidur menyarankan agar Anda tidur atau istirahat malam yang baik sebelum mendapatkan vaksinasi.

Baca Juga

"Itu karena tidur yang cukup merupakan faktor penting dalam sistem kekebalan yang kuat, jelas presiden American Academy of Sleep Medicine (AASM) Dr Kannan Ramar, seperti dilansir laman WebMD, Kamis (21/1).

Saat vaksinasi Covid-19 sedang digulirkan, menurut Ramar, sangat penting bagi calon penerima vaksin untuk terus memprioritaskan tidur demi menjaga kesehatan yang optimal. Ia mengatakan, tidur yang cukup dan berkualitas tinggi secara teratur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengoptimalkan respons tubuh terhadap vaksin.

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara tidur dan respons vaksinasi. Misalnya, sebuah studi tahun 2020 di International Journal of Behavioral Medicine menemukan bahwa vaksin flu tampaknya lebih efektif pada orang yang cukup tidur selama dua malam sebelum menerima suntikan. 

Penelitian lain melaporkan temuan yang sama tentang respons pasien terhadap vaksin untuk hepatitis A dan hepatitis B. Direktur UMMHC/UMMS Center for Neuromodulation di University of Massachusetts Medical School, di Westborough, Mass, Dr Khurshid Khurshid mengatakan, peran tidur dalam meningkatkan respons imun bawaan dan yang didapat sangat penting.

Baca juga : Pakar Sebut Vaksinasi Covid-19 Sebagai Perjudian

Semua orang, terutama tenaga kesehatan, harus menyadari efek tidur yang meningkatkan kekebalan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur normal setelah vaksinasi memperkuat respons kekebalan terhadap antigen yang menyerang, dan efek tidur yang meningkatkan kekebalan ini secara klinis signifikan.

"Tidur nyenyak sebelum dan sesudah vaksinasi bisa sangat menguntungkan," kata Khurshid.

Survei American Academy of Sleep Medicine (AASM) belum lama ini menemukan, kebanyakan orang dewasa tak lagi mendapatkan durasi tidur normalnya, yakni setidaknya tujuh jam semalam. Sejak pandemi Covid-19, waktu tidur kebanyak orang berubah.

Sepertiga dari responden mengatakan, kualitas tidur mereka telah terpengaruh, 30 persen mengalami perubahan dalam kemampuan mereka untuk tidur, dan 29 persen melaporkan dampak pada jumlah tidur malam mereka Untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak, tetapkan waktu tidur dan rutinitas pagi. 

Gunakan kamar tidur hanya untuk tidur, bukan menonton TV atau membaca. Jaga agar kamar tidur Anda tenang, gelap dan agak sejuk.

Batasi paparan cahaya biru sebelum tidur dengan mematikan TV dan perangkat elektronik lainnya 30 menit hingga satu jam sebelum waktu tidur. Coba heningkan notifikasi dan isi daya gawai Anda jauh dari tempat tidur agar Anda tidak tergoda untuk melihat media sosial atau peringatan berita.

Batasi alkohol, kafein, dan makanan besar sebelum tidur. Jika Anda lapar setelah makan malam, cukup konsumsi camilan dalam porsi kecil, bebas gula, dan mudah dicerna untuk menghindari gangguan tidur.

 
Berita Terpopuler