Masih Banyak Masyarakat tak Patuh Prokes di Tasikmalaya

Angka kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya cenderung terkendali selama PPKM.

Wihdan Hidayat / Republika
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya terus melakukan operasi penegakkan disiplin protokol kesehatah (prokes). Apalagi, saat ini Kota Tasikmalaya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari.
Rep: Bayu Adji P Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya terus melakukan operasi penegakkan disiplin protokol kesehatah (prokes). Apalagi, saat ini Kota Tasikmalaya menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari.

Baca Juga

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan, petugas selalu melakukan operasi yustisi sejak PPKM diberlakukan. Operasi dilakukan secara masif di 20 titik setiap harinya. 

"Kita lakukan upaya penegakan di jalan dan hunting di tempat keramaian. Dari hasil yang kita lakukan, banyak temuan yang tak tertib pakai masker," kata dia, Kamis (21/1).

Menurut dia, semakin masif operasi penegakkan prokes dilakukan, semakin banyak juga pelanggar prokes yang ditemukan. Karenanya, tingkat kepatuhan masyarakat di Kota Tasikmalaya rendah dalam hal memakai masker dan menjaga jarak.

 

"Meski hasilnya banyak yang tak pakai masker dan kerumunan, kita terus berikan penindakan dan edukasi," kata dia.

Kendati demikian, Doni menambahkan, angka kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya cenderung terkendali selama PPKM diberlakukan. Artinya, dengan operasi yang massif penambahan kasus bisa cenderung ditekan. 

"Jadi meski kepatuhan banyak pelanggaran,  angka kita tekan. Outputnya adalah menekan angka kasus," kata dia.

 

Diketahui, Kota Tasikmalaya menjadi daerah di peringkat dua dari bawah di Jawa Barat dalam hal disiplin memakai masker dan menjaga jarak. Dalam dua hal itu, masyarakat Kota Tasikmalaya dinilai masih banyak melanggar.

 
Berita Terpopuler