Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Bandung Turun 

Namun, jumlah tersebut masih di bawah ideal yang seharusnya di bawah 60 persen.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung mengungkapkan keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan mengalami penurunan dari 90 persen lebih menjadi 89,88 persen. Namun, penurunan tersebut masih jauh dari ideal.

"Tempat tidur ini 1.199, sekarang turun jadi 89,88 persen dari 1.334 tempat tidur, artinya masih tersisa 135 tempat tidur," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Selasa (19/1).

Dia mengungkapkan, keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit sempat mencapai angka 90 persen. Namun, jumlah tersebut masih di bawah ideal yang seharusnya di bawah 60 persen.

Petugas medis beraktivitas di ruang Instalasi Gawat Darurat di RS Darurat Covid-19 Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung. (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)
 
 

"Kemarin kan masih di angka 90 persen okupansinya. Artinya, ini kan masih sangat jauh dari ideal, idealnya tidak boleh lebih dari 60 persen," katanya.

 

 

Ema berharap, tidak terjadi over kapasitas pasien Covid-19 dan menciptakan situasi panik sehingga tidak dapat tertangani. Dia mengatakan, saat ini Secapa TNI AD menjadi bagian dari tempat isolasi termasuk mendorong di kecamatan dibuat rumah isolasi.

Dikatakan Ema, hingga Senin (18/1) jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi sebanyak 2.449 orang dari target 2.776 orang atau sekitar 88.22 persen. Sebanyak 249 orang tidak lolos pemeriksaan kesehatan awal, dan 78 tidak hadir.

"Ada yang tidak lolos screening, ada 249 orang, misalnya dicek tensinya tinggi, tidak direkomendasikan atau punya rekam jejak medis yang mengkhawatrkan, ada juga yang tidak hadir 18 orang, kemudian ada yang tidak datang sama sekali 60 orang," ungkapnya.

 

Ema mengatakan, para nakes yang belum divaksinasi tetap dapat ikut vaksinasi dengan melakukan penjadwalan ulang. Namun saat ini sistem kesehatan yang dikelola pemerintah pusat sedang mengalami masalah.

 
Berita Terpopuler